Puluhan Jet Tempur NATO Wira-wiri di Langit Rusia, Vladimir Putin Malah Anggap Remeh!
Puluham Jet Tempur NATO Wira-wiri di Langit Rusia, Vladimir Putin Malah Anggap Remeh!
TRIBUNBANTEN.COM - Aliansi pertahanan Barat, NATO, menyebut telah mengirimkan puluhan jet tempur untuk melakukan patroli di perbatasan Rusia.
NATO menyebut pihaknya mengirim 30 jet tempur itu juga wara-wiri, dan terus terbang di langit Rusia.
Dikutip dari keterangan resmi NATO, juru bicara NATO, Oana Lunguscu menuturkan bahwa berbagai pesawat tempur telah diperintahkan untuk berpatroli di beberapa negara.
Baca juga: Jet NATO Cegat 2 Pesawat Tempur Rusia di Perbatasan Finlandia-Norwegia, Dinilai Mengancam Keamanan!
Baca juga: Serangan Rusia ke Ukraina Diyakini sebagai Latihan Putin untuk Perang Lawan NATO
Di antaranya Estonia, Lithuania, Polandia, Slovakia, Hungaria, Romania hingga Bulgaria.
"Jet Spanyol menjaga wilayah udara Lithuania dan pesawat pengintai Prancis memindai langit sementara pesawat bomber Amerika Serikat (AS) berlatih dengan angkatan udara sekutu," ujarnya.
Untuk mencegah adanya perlawanan, NATO kemudian mengerahkan jet tempur campuran, pesawat pengintai dan pesawat pendukung lain.
"Untuk mencegah potensi agresi terhadap sekutu, NATO mengerahkan campuran jet tempur, pesawat pengintai, dan pesawat pendukung yang belum pernah terjadi sebelumnya," tambahnya.
Patroli di perbatasan Rusia ini, sebagai bentuk bantuan NATO seusai Moskow mengancam akan melakukan serangan ke Ukraina.
Rusia sendiri, menyikapi manuver NATO ini dengan dingin.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan, bahwa pihaknya akan menyerang target baru jika Barat tetap memasok rudal jarak jauh ke Ukraina.
Baca juga: Amerika Serikat: Rusia Raih Pendapatan Lebih Tinggi dari Penjualan Minyak Setelah Invasi Ukraina
Baca juga: Diserang Rudal Rusia, Pangkalan Pasukan Bayaran Asing di Ukraina Hancur Lebur
Selain itu, Putin juga menyebut pengiriman senjata baru ke Kyiv ditujukan untuk "memperpanjang konflik".
"Jika Kyiv dipasok dengan rudal jarak jauh, kami akan menarik kesimpulan yang tepat dan menggunakan senjata kami."
"Yaitu untuk menyerang target yang belum pernah kami capai sebelumnya," kata Putin dikutip dati The Moscow Times.
