Raup 98 Miliar Dolar Meski Barat Hentikan Pembelian Bahan Bakar, Rusia Capai Pendapatan Tertinggi

Raup 98 Miliar Dolar Meski Barat Hentikan Pembelian Bahan Bakar, Rusia Capai Pendapatan Tertinggi

Editor: Ahmad Haris
Grafis Tribunnews
Kolase Bendera Rusia dan Uang Dolar AS. 

TRIBUNBANTEN.COM - Negara-negara barat, seperti Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) telah mengirim ratusan senjata dan uang tunai, untuk membantu Ukraina menangkis kemajuan Rusia hingga ekomominya.

Akan tetapi, langkah itu ternyata tak berpengaruh signifikan terhadap ekomoni Rusia.

Di awal invasinya, Rusia memperoleh 98 miliar dolar dari ekspor bahan bakar fosil.

Baca juga: Sanki Barat untuk Rusia Malah Jadi Bumerang, Bikin Harga BBM di AS Naik Jadi Rp 73 Ribu Per Galon

Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) yang berbasis di Finlandia menerbitkan laporan terbarunya pada Senin (13/6/2022).

Laporan tersebut muncul setelah Rusia terus membuat kemajuan yang lambat tapi pasti untuk merebut wilayah Donbas di timur Ukraina.

Mereka menyebut, sebagian besar ekspor berpindah ke negara-negara Eropa lantaran Ukraina mendesak Barat untuk memutuskan semua perdagangan dengan Rusia.

Dalam laporan tersebut, Rusia telah menerima 98 miliar dolar dari bahan bakar fosil selama 100 hari pertama perangnya di Ukraina.

Dengan Uni Eropa menjadi importir utama.

Diketahui, sebelum perang, Rusia memasok 40 persen gas UE dan 27 persen minyak impornya.

Awal bulan ini, blok tersebut setuju untuk menghentikan sebagian besar impor minyak Rusia.

Hal itu bertujuan untuk mengurangi pengiriman gas hingga dua pertiga tahun ini.

Namun, menurut laporan CREA, UE mengambil 61 persen dari ekspor bahan bakar fosil Rusia selama 100 hari pertama perang, senilai sekitar $60 miliar.

Secara keseluruhan, importir utamanya adalah China, Jerman, Italia, Belanda, Turki, Polandia, Perancis, dan India.

Pada bulan Mei yang lalu, ekspor Rusia anjlok lantaran banyak negara menghentikan pasokannya selama perang.

Meski demikian, kenaikan global harga bahan bakar fosil terus mengisi pundi-pundi Kremlin, dengan pendapatan ekspor mencapai rekor tertinggi.

Baca juga: Zelensky Sebut Pertempuran Donbas Paling Brutal di Eropa, Rusia Hancurkan 3 Jembatan Severodonetsk

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved