Kapal Perang Rusia dan China Melintas di Perairan Dekat Hokkaido, Jepang Langsung Siaga Tinggi
Kapal Perang Rusia dan China Melintas di Perairan Dekat Hokkaido, Jepang Langsung Siaga Tinggi
TRIBUNBANTEN.COM - Jepang kembali meningkatkan status siaga tinggi pada awal pekan ini.
Hal itu dilakukan usai tujuh kapal perang Rusia dilaporkan bergerak di lepas pantai Hokkaido, Jepang pada pekan lalu.
Mengutip Tribunnews, Jepang mengkonfirmasi bahwa kapal asing tersebut dipantau oleh kapal dan pesawat dari Pasukan Bela Diri Maritim.
Baca juga: Perusahaan Otomotif Raksasa Jepang Mitsubishi Hentikan Produksi dan Penjualan Mobil di Rusia
Pada Kamis (16/6), kapal perang Rusia tidak terlihat di dekat perairan Jepang sejak Oktober.
Saat itu, total 10 kapal dari Rusia dan China terlihat berjalan di sekitar negara itu.
Aktivitas tersebut telah meningkatkan alarm tentang negara-negara asing yang beroperasi di dekat Jepang.
Kemudian, pada Jumat (17/6) pagi, sembilan kapal Rusia terlihat lagi di sekitar Tanjung Soya, dekat titik paling utara Hokkaido.
Meskipun ada kekhawatiran, tidak ada kapal perang yang ditemukan benar-benar memasuki perairan Jepang dan tidak terlihat melakukan tindakan berbahaya.
Diberitakan Newsweek, pasukan Rusia sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk menjalankan latihan skala besar di Samudera Pasifik dengan 40 kapal perang.
Kementerian Pertahanan Jepang mencatat kemungkinan ada 16 kapal yang terlihat di dekat perairan Jepang dan ikut serta dalam latihan tersebut.
Namun, hingga Sabtu (18/6), hal itu belum dikonfirmasi.
Staf Gabungan juga mengumumkan bahwa, pada waktu yang hampir bersamaan, dua kapal perusak rudal China terlihat melewati laut Jepang, melintas dari Selat Tsushima ke Laut Okhotsk.
Seperti diketahui, hubungan antara Jepang dan Rusia meningkat pada akhir April.
Kala itu Rusia memperingatkan potensi pembalasan jika kapal Jepang dan Amerika terus menjalankan latihan angkatan laut di dekat perairan Rusia.
Baca juga: Jepang Mulai Berpikir Bangun Senjata Nuklir, Buntut Perang Rusia Vs Ukraina!
Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov.
Peringatan muncul sebagai tanggapan atas laporan bahwa Korps Marinir AS berencana untuk menjalankan latihan terbesarnya dengan Jepang pada bulan September dan Oktober.
Latihan itu dikenal sebagai "Resolute Dragon," dengan lebih dari 4.000 militer.
Sumber: Tribunnews
