Idul Adha 2022
Tata Cara dan Ketentuan Menyembelih Hewan Kurban saat Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022
Hewan kurban harus sehat tidak menunjukkan gejala klinis PMK, simak tata cara menyembelih hewan kurban dan syarat hewan kurban selengkapnya di sini.
Penulis: Vega Dhini | Editor: Vega Dhini
TRIBUNBANTEN.COM - Simak tata cara serta ketentuan menyembelih hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha 1443 H selengkapnya dalam artikel ini.
Umat muslim kini menyambut Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H yang bertepatan pada Minggu, 10 Juli 2022 mendatang.
Sebelum merayakan Idul Adha 1443 H, umat muslim disunnahkan untuk menjalankan ibadah Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah pada 8 dan 9 Dzulhijjah.

Baca juga: Mulai Dibaca Malam Ini, Simak Bacaan Lengkap Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah 8 & 9 Dzulhijjah
Baca juga: Hukum Memakan Daging Kurban bagi Orang yang Bernazar Kurban
Selain ibadah puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah pada 8 dan 9 Dzulhijjah, sebagian umat muslim juga ber kurban saat Idul Adha 10 Dzulhijjah.
Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada waktu yang disyaratkan, yaitu pada Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah dan hari tasyrik yaitu pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Menyembelih hewan kurban, harus memenuhi ketentuan syarat dan ketentuan syari'at Islam.
Dilansir dari sumbarprov.go.id, dalam syariat Islam, menyembelih adalah proses untuk melenyapkan ruh binatang dengan cara memotong leher kerongkongan dan tenggorokan serta dua urat nadi dengan alat yang tajam, kecuali gigi dan tulang atau cara lain yang dibenarkan oleh syariat Islam.
Binatang yang tidak disembelih hukumnya haram karena status binatang itu sama dengan bangkai.
Sementara itu, rukun menyembelih hewan kurban antara lain:
1. Penyembelih beragama Islam.
2. Binatang yang disembelih binatang yang halal baik halal zatnya maupun halal cara memperolehnya bukan hasil mencuri atau menipu.
3. Alat penyembelih harus tajam agar dapat mempercepat proses kematian binatang itu dan tidak terlalu menderita sewaktu disembelih.
4. Tujuan penyembelihan untuk tujuan yang diridlai Allah SWT bukan untuk tujuan tumbal atau untuk sajian nenek moyang berhala atau upacara kemusrikan lainnya.