Arti Kata Tuman yang Populer di Media Sosial Lengkap dengan Contoh Penggunaannya

TRIBUNBANTEN.COM - Simak penjelasan arti kata Tuman selengkapnya dalam artikel ini.

Berbagai kata-kata dari beragam bahasa kini menjadi viral di media sosial.

Kata-kata tersebut bisa berasal dari bahasa daerah maupun bahasa asing lainnya.

Salah satu kata dari bahasa daerah yang cukup banyak jadi sorotan adalah Tuman.

Apa sebenarnya arti kata Tuman yang populer di media sosial ini?

Dirangkum dari berbagai sumber, Tuman berasal dari Bahasa Jawa.

Masyarakat yang sering menggunakan kata Tuman, mengartikannya sebagai kebiasaan.

Baca juga: Arti Kata Uncrush yang Populer di Media Sosial, Bahasa Gaul yang Sering Muncul di TikTok & Instagram

Baca juga: Arti Kata Cut Off yang Populer di TikTok, Viral Gara-gara Bella Tobing Berselisih dengan Reizuka Ari

Menurut KBBI, Tuman berarti menjadi biasa (suka, gemar, dan sebagainya) sesudah merasai senangnya, enaknya, dan sebagainya.

Contoh penggunaan kata Tuman menurut KBBI adalah sebagai berikut:

"Anak-anak sebaiknya jangan dibiasakan diberi banyak uang, ia bisa jadi tuman."

Selain Tuman, kata-kata populer yang berasal dari Bahasa Jawa lainnya adalah Cidro.

Mungkin kata Cidro sudah tak asing lagi di telinga Anda.

Apalagi bagi Sobat Ambyar penggemar lagu-lagu Didi Kempot.

Baca juga: Arti Kata YGY, Singkatan Gaul yang Populer di Media Sosial

Baca juga: Arti Kata Satru, Bahasa Jawa yang Jadi Judul Lagu Denny Caknan ft Happy Asmara

Cidro juga merupakan salah satu judul lagu yang dipopulerkan oleh Didi Kempot.

Namun, tahukah Anda arti kata Cidro yang sebenarnya?

Dirangkum dari berbagai sumber, kata Cidro berasal dari Bahasa Jawa yang berarti ingkar janji atau tidak menepati janji.

Selain itu, Cidro juga bisa diartikan sebagai sakit hati atau patah hati karena dikhianati.

Selain kata Cidro, sebelumnya juga viral kata Mletre.

Sama seperti Cidro, Mletre juga berasal dari Bahasa Jawa.

Namun, Mletre memiliki makna yang negatif.

Kata Mletre berasal dari kata "Mlete" yaitu seseorang yang memiliki sikap tidak menghargai orang lain. (*)