KTT G20, PLN Hadirkan 70 Unit SPKLU Fast Charging, Setelah Kegiatan Bisa Dimanfaatkan Masyarakat
Hingga akhir Juni, persiapan untuk mendukung operasional mobil listrik sudah mencapai 56,32 persen.
TRIBUNBANTEN.COM - PLN menyiapkan 70 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) ultra fast charging, 21 unit SPKLU fast charging, dan 200 unit home charging di Bali.
SPKLU ini untuk pengisian mobil listrik yang akan digunakan delegasi negara G20 di Bali pada November 2022.
Hingga akhir Juni, persiapan untuk mendukung operasional mobil listrik sudah mencapai 56,32 persen.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN memegang peran penting dalam puncak Presidensi G20.
Baca juga: SPKLU di Provinsi Banten Bertambah Jadi 5, Makin Memudahkan Pengguna Kendaraan Listrik Mengisi Daya
"Kami kebut proses ini supaya sebelum KTT, semua aman dan siap pakai," katanya.
Sebanyak 70 SPKLU ultra fast charging disebar di dua tempat, yaitu 26 unit di Hotel Apruva Kempinski dan 38 unit ada di ITDC Nusa Dua.
Untuk memastikan kebutuhan infrastruktur kendaraan listrik terpenuhi, PLN juga mempersiapkan enam unit SPKLU lagi yang dapat direlokasi sesuai kebutuhan.
Untuk 21 unit SPKLU fast charging akan tersebar di 15 lokasi di Pulau Bali.
Adapun 200 home charging akan digunakan untuk kendaraan operasional lainnya selama KTT berlangsung.
Pemerintah berencana untuk menggunakan seluruh kendaraan operasional baik itu mobil listrik, motor listrik hingga bus listrik selama penyelenggaraan KTT G20 berlangsung.
"Untuk kesiapan home charging kini sudah mencapai 50,91 persen," ucap Darmawan.
Menurut dia, langkah yang dilakukan PLN ini bukan hanya semata-mata untuk perhelatan G20.
Seusai kegiatan G20, SPKLU bisa langsung dimanfaatkan masyarakat.
Apalagi Bali merupakan destinasi wisata.
Baca juga: Dukung Program Konversi 1.000 Unit Motor BBM ke Motor Listrik, PLN Targetkan 580 SPKLU pada 2022
Hal ini merupakan wujud komitmen PLN dalam meningkatkan awareness masyarakat terhadap kendaraan listrik.
Dengan adanya infrastruktur yang sudah memadai, masyarakat di Bali tak perlu ragu lagi untuk memiliki kendaraan listrik.
"Ini juga sebagai bukti nyata bagi dunia bahwa Indonesia sudah bergerak cepat dalam transisi energi, khususnya beralih dari mobil yang berbahan bakar fosil menjadi berbahan bakar listrik," ujar Darmawan.