Siapkan Strategi Baru, Pasukan Militer Candangan Rusia Bergerak ke Ukraina, Putin Mulai Serius?
Vladimir Putin ini saat ini diketahui tengah menberangka pasukan militer cadangan ke wilayah dekat dengan Ukraina.
TRIBUNBANTEN.COM - Rusia kembali merubah rencana penyerangan terhadap Ukraina.
Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini saat ini diketahui tengah menberangka pasukan militer cadangan ke wilayah dekat dengan Ukraina.
Tujuan dari pasukan militer cadangan itu untuk operasi ofensif di masa depan.
Hal ini diungkapkan Kementerian Pertahanan Inggris, Sabtu (9/7/2022).
Baca juga: Vietnam vs Thailand Imbang, Bisakah Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF U-19 2022
Guardian melaporkan, pembaruan intelijen itu mengatakan sebagian besar unit infanteri baru "mungkin" dikerahkan dengan kendaraan lapis baja MT-LB yang diambil dari penyimpanan jangka panjang.
Rusia dikatakan telah lama menganggap mereka tidak cocok untuk sebagian besar peran transportasi infanteri.
Serangan Intensif di Timur dan Selatan
Pasukan Ukraina pada Sabtu (9/7/2022) ini bertempur untuk membendung kemajuan militer Rusia yang mulai merangsek ke wilayah Donbas, Ukraina timur.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat bahwa Kremlin tidak berminat untuk berkompromi.
Ia menegaskan bahwa sanksi Barat terhadap Rusia berisiko menyebabkan kenaikan harga energi secara drastis.
Di Indonesia, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bentrok dengan mitranya dari Barat dalam pertemuan para menteri G20 di Bali.
Menurut laporan Reuters, para diplomat Barat mendesak Rusia membuka jalur pengiriman biji-bijian atau gandum dari Ukraina.
Baca juga: CATAT! Ini 4 Amalan Sunnah Sebelum Salat Idul Adha, Nomor 2 Tidak Disarankan Makan Dulu
Utusan Rusia untuk Inggris, sementara itu, menawarkan sedikit prospek mundur dari bagian Ukraina di bawah kendali Rusia.
Duta Besar Andrei Kelin mengatakan kepada Reuters, bahwa pasukan Rusia akan merebut sisa Donbas di Ukraina timur dan tidak mungkin mundur dari daratan di seberang pantai selatan.
Ukraina, kata dia, pada akhirnya harus mencapai kesepakatan damai atau "terus tergelincir ke bawah bukit ini" menuju kehancuran.
Di garis depan di timur, pejabat Ukraina melaporkan penembakan berat Rusia terhadap kota-kota dan desa-desa ketika pasukan Rusia menyerang dari beberapa arah.
"Rusia menembaki seluruh garis depan," kata gubernur wilayah Luhansk, Serhiy Gaidai, melalui aplikasi perpesanan Telegram.
Baca juga: Ramalan Zodiak Minggu 10 Juli 2022, Libra Jangan Memaksakan Kehendak, Aries Jangan Menunda Pekerjaan
"Musuh sedang mencoba untuk maju dari pemukiman wilayah Luhansk ke desa pertama wilayah Donetsk," imbuhnya.
Rusia mengatakan ingin merebut kendali seluruh Donbas, jantung industri timur yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk, atas nama separatis yang didukung Moskow di dua republik rakyat yang memproklamirkan diri.
Setelah merebut Kota Lysychansk pada Minggu lalu dan secara efektif memperkuat kendali atas Luhansk, Rusia telah menegaskan rencananya merebut wilayah tetangganya Donbas.
Gaidai mengatakan, pasukan Rusia tidak berhenti setelah kemajuan mereka baru-baru ini di timur.
Gubernur di wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko, melaporkan serangan rudal di Kota Druzhkivka pada Sabtu ini.
Dia mengatakan rumah sakit, Istana Kebudayaan, bangunan tempat tinggal dan taman bermain rusak.
Di Slovyansk, sebuah rumah menjadi sasaran.
Pemilik rumah itu terkubur di bawah puing-puing bangunan.
Rusia juga menembaki stasiun kereta api di Chasovoy Yar dan mengakibatkan beberapa orang terluka, kata gubernur.
Rusia juga telah merebut sebagian besar wilayah di selatan Ukraina.
Di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di selatan, wakil perdana menteri Ukraina mendesak penduduk untuk mengungsi sebelum pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siapkan Strategi Baru, Rusia Diduga Kumpulkan Pasukan Cadangan di Dekat Ukraina
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/presiden-rusia-vladimir-putin-yeuh.jpg)