Kemenkumham Banten
11 Taruna dan Taruni Muda Datangi Kemenkumham Banten, Pesan Kepala Kanwil: Jaga Integritas!
pelaksanaan orientasi ini sebagai pengenalan lingkungan kerja bukan sekadar mengenal struktur, tugas, dan fungsi organisasi.
lihat foto
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Sebelas taruna dan taruni muda Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Angkatan LVI 2022 mendatangi kantor Kemenkumham Banten, Jumat (8/7/2022).
Kedatangan mereka diterima Kepala Kanwil Kemenkumham Banten Tejo Harwanto di ruang kerjanya.
Para taruna dan taruni ini datang ke Kanwil Kemenkumham Banten untuk melaksanakan agenda orientasi lapangan (orlap) yang digelar pada 7-22 Juli 2022.
Tejo Harwanto berpesan kepada taruna dan taruni agar mampu mengenali lingkungan kerja.
Baca juga: Jangan Lewatkan, Kemenkumham Banten Segera Gelar Mobile IP Clinic, Bisa Konsultasi Pendaftaran Merek
"Nanti kalian akan menjadi bagian di dalamnya," katanya.
Menurut Tejo Harwanto, pelaksanaan orientasi ini sebagai pengenalan lingkungan kerja bukan sekadar mengenal struktur, tugas, dan fungsi organisasi.
"Juga harus mengenali masing-masing kultur yang terbentuk di setiap lapas dan rutan. Kenali kegiatannya, baik terkait administrasi maupun teknis," ucapnya.
Sebagai kader pimpinan di Kementerian Hukum dan HAM, para taruna dan taruni diharapkan bisa melaksanakan orientasi dengan baik.
Selain itu, juga melayani masyarakat serta berperan aktif di unit pelaksana teknis yang ditugaskan.
Dari mulai masuk menjadi bagian Poltekip, para taruna dan taruni harus menjaga kedisiplinan, menjaga integritas, dan menjaga kejujuran.
"Jujur adalah satu di antara kunci kesuksesan," ujar Tejo Harwanto.
Negara membutuhkan orang-orang yang berintegritas.
Baca juga: Sebut 6.425 WBP di Banten Perkara Narkoba, Kadiv Pemasyarakatan Kemenkumham Banten: Bukan Hal Biasa
Orang yang tidak bisa menjaga integritas akan hancur.
"Jadilah pejuang Pemasyarakatan yang tangguh. Jangan lakukan hal-hal yang bisa mengganggu dan membahayakan keamanan," ucapnya.
Dia meminta para taruna dan taruni ikut berperan aktif dalam kegiatan yang ada, memahami kondisi penghuni, berinteraksi dengan petugas, pahami hak dan kewajiban warga binaan.
"Ini adalah proses pembelajaran,” kata Tejo Harwanto.
