12 Perwira Plus Jenderalnya Tewas Diserang Ukraina Pakai Roket HIMARS AS, Putin Sangat Terpukul
Presiden Rusia Vladimir Putin kembali terpukul setelah kehilangan banyak perwiranya sekaligus, termasuk salah satu jenderalnya.
TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin terpukul usai kehilangan banyak perwiranya sekaligus.
Dilaporkan sebanyak 12 perwira Rusia tewas dalam serangan rudal di dekat Kherson.
Militer Ukraina menyerang Rusia menggunakan HIMARS buatan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Ditemukan Tewas karena Rudal Rusia, Ini Sosok Model Dewasa Brasil yang Jadi Penembak Jitu di Ukraina
Serangan itu menghancurkan sebuah pos komando di Bandara Chornobaivka, dekat kota Kherson.
Dalam video yang beredar, tempat pembuangan amunisi di pangkalan tampak meledak.
Insiden itu telah menimbulkan kerugian besar bagi Putin, karena rudal S-400 tak mampu menangkal serangan itu.
Dikutip dari Daily Mail, sebanyak 12 perwira tinggi Rusia juga dilaporkan tewas.
Dua di antaranya merupakan satu jenderal dan satu kolonel.
Peristiwa itu terjadi saat Ukraina menyiapkan militernya dengan kekuatan setara jutaan orang untuk melakukan serangan besar di sekitar Kherson.
Tujuannya adalah untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia di awal konflik.
Sebagai informasi, bandara Chornobaivka adalah lapangan terbang penting dan strategis yang terletak di selatan Ukraina.
Wilayah itu sebelumnya dikuasai Rusia dan sekarang berfungsi sebagai lapangan terbang militer.
Serangan ini bukanlah yang pertama kalinya menyasar landasan udara.
Sebelumnya, serangkaian pengeboman di awal perang telah menghancurkan puluhan helikopter.
Hal itu disebut menimbulkan kerugian besar pada militer Putin.
Wartawan perang TV pemerintah Rusia Alexander Sladkov menulis semalam bahwa Ukraina 'telah menyerang beberapa kali di pusat pengambilan keputusan kami dengan hasil.'
“Pusat-pusat itu kecil tapi penting. Saya tidak akan menulis di sini di mana, kapan, berapa banyak, dan siapa agar tidak membocorkan rahasia militer,” tambahnya.
Satu laporan mengklaim, bahwa Putin sangat marah sehingga dia mencari kambing hitam dan berbalik pada sekutunya sendiri, atas kegagalan sistem pertahanan rudal S-400 yang diakui untuk bekerja secara efektif dalam perang.
Baca juga: Dikuasai Rusia, Ukraina Minta Warganya Tinggalkan Wilayah Selatan, karena akan Ada Perang Dahsyat
Mantan perdana menteri Mikhail Fradkov, yang juga kepala mata-mata intelijen asing SVR terlama di Putin dan sekarang mengepalai dewan pembuat senjata Almaz-Antey, dapat dipecat dan bahkan menghadapi tindakan kriminal atas kegagalan tersebut, menurut saluran Telegram Sanctions RF.
Begitu juga dengan direktur jenderal perusahaan senjata milik negara Yan Novikov, kata laporan itu.
“Pembongkaran telah dimulai di Kementerian Pertahanan Rusia karena fakta bahwa S-400 tidak dapat melindungi wilayah udara dengan baik dan bahkan tidak mampu melindungi dirinya sendiri dari serangan HIMARS,” kata laporan itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 12 Perwira Rusia Termasuk Seorang Jenderal dan Kolonel Tewas Oleh Serangan HIMARS di Kherson
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/presiden-rusia-vladimir-putin-kembali-terpukul-setelah-kehilangan-banyak-perwiranya-sekaligus.jpg)