Dikuasai Rusia, Ukraina Minta Warganya Tinggalkan Wilayah Selatan, karena akan Ada Perang Dahsyat
Tanda-tanda bakal terjadi perang dahsyat di Ukraina Selatan mulai tampak, karena Pasukan Zelensky bertekad untuk kembali merebut wilayahnya.
TRIBUNBANTEN.COM - Pasukan Volodymyr Zelensky bertekad untuk kembali merebut wilayahnya yang kini telah diduduki oleh Pasukan Vladimir Putin.
Tanda-tanda bakal terjadi perang dahsyat di Ukraina Selatan mulai tampak.
Presiden Zelensky menyatakan sejuta serdadu Ukraina telah disiapkan.
Ia pun mendesak warganya untuk meninggalkan wilayah selatan tersebut.
Baca juga: KEJAM! Pasukan Ukraina Jadikan Panti Jompo Tameng saat Hadapi Rusia, Puluhan Lansia Tewas
Wakil Perdana Menteri Irina Vereshchuk mengatakan pada hari Minggu, saat Kiev sedang mempersiapkan serangan balasan ke arah ini.
Menurut Vereshchuk, angkatan bersenjata Ukraina akan melancarkan serangan balasan dalam waktu dekat.
“Saya tidak tahu dalam jumlah berapa ini akan terjadi, tetapi saya tahu pasti bahwa seharusnya tidak boleh ada perempuan dan anak-anak," kata Vereshchuk dikutip dari Tribunnews.com seperti dilansir dari Russia Today.
"Jelas bahwa akan ada permusuhan aktif, termasuk penembakan, jadi kami mendesak warga kami untuk segera mengungsi,” lanjutnya.
Sebelumnya, kepala Kementerian Pertahanan Ukraina, Alexey Reznikov, mengatakan kepada majalah The Times bahwa presiden Volodymyr Zelensky telah memberikan perintah untuk mempersiapkan serangan di wilayah pesisir selatan negara itu.
Untuk melakukan ini, Kiev telah mengumpulkan satu juta tentara yang kuat, dan sebuah rencana sedang disusun untuk menyerang daerah-daerah yang 'secara politis' penting bagi Ukraina.
Ukraina memiliki satu juta tentara yang siap untuk merebut kembali Selatan, kata kementerian pertahanan.
“Kami adalah orang-orang dari dunia bebas dan dengan rasa keadilan dan kebebasan yang nyata."
"Kami memiliki sekitar 700.000 angkatan bersenjata dan ketika Anda menambahkan penjaga nasional, polisi, penjaga perbatasan, kami memiliki sekitar satu juta orang, ”tambah menteri.
Reznikov memuji upaya Inggris untuk membantu Ukraina, terutama Ben Wallace, menteri pertahanan Inggris, yang, menurut dia, adalah kunci untuk membantu mengubah pendekatan dari menyediakan peralatan Soviet ke artileri 155mm standar NATO, sistem roket peluncuran ganda dan teknologi tinggi. drone.
Ini, Reznikov menjelaskan, akan menebus kerugian besar di wilayah Donbass dalam menghadapi penembakan artileri massal Rusia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/kota-mariupol-di-selatan-ukraina-telah-dibumihanguskan.jpg)