Dikuasai Rusia, Ukraina Minta Warganya Tinggalkan Wilayah Selatan, karena akan Ada Perang Dahsyat

Tanda-tanda bakal terjadi perang dahsyat di Ukraina Selatan mulai tampak, karena Pasukan Zelensky bertekad untuk kembali merebut wilayahnya.

Editor: Ahmad Haris
Handout / Mariupol City Council / AFP
Kota Mariupol di selatan Ukraina telah dibumihanguskan. Pasukan Volodymyr Zelensky bertekad untuk kembali merebut wilayahnyayang kini telah diduduki oleh Pasukan Vladimir Putin. 

Presiden Zelensky sebelumnya mengatakan Ukraina kehilangan sekitar 200 orang per hari di daerah itu. Reznikov juga menyebutkan sekutu lainnya, mengklaim “koalisi anti-Kremlin telah lahir.”

Pasukan Inggris telah mulai melatih tentara Ukraina dalam program baru untuk membantu perang mereka melawan Rusia.

Hingga 10.000 tentara Ukraina akan tiba di Inggris untuk pelatihan militer spesialis yang berlangsung beberapa minggu.

Kelompok pertama bertemu dengan menteri pertahanan, Ben Wallace, pada hari Kamis, Kementerian Pertahanan (MoD) mengkonfirmasi.

AS juga telah memberikan pelatihan kepada militer Ukraina, dengan perwira senior belajar di Fort Leavenworth di Kansas.

Ubah Sipil Jadi Tentara

Meski demikian, sejuta tentara yang diklaim Ukraina tersebut dianggap kurang berpengalaman, karena mereka direkrut dari ramyat sipil menjadi prajurit yang kurang pelatihan.

Russia Today menyebut, Kepala Dewan Kemanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Alexey Danilov mengatakan sejuta tentara tersebut siap ke medan laga.

"Ukraina telah mencapai situasi militerisasi maksimum dalam beberapa bulan terakhir."

"Sekitar satu juta orang Ukraina mendapatkan pengalaman pertempuran dan militer dalam konflik dengan Rusia," ujar Danilov.

Ia menyebutkan, warga sipil yang dijadikan tentara Ukraina adalah respons keras terhadap ambisi Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Putin menegaskan, tujuan utama invasi Rusia adalah demiliterisasi Ukraina.

Baca juga: Siapkan Strategi Baru, Pasukan Militer Candangan Rusia Bergerak ke Ukraina, Putin Mulai Serius?

Namun, usaha Putin itu disebut kurang berhasil karena Ukraina telah mendahuluinya dengan militerisasi.

“Ukraina dengan cepat mempersenjatai kembali (pasukan) sesuai dengan standar NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Angkatan bersenjata kami terus terakumulasi dan dipenuhi dengan senjata, serta teknologi Barat," ujarnya.

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral, yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bakal Terjadi Perang Dahsyat, Ukraina Minta Warganya Tinggalkan Wilayah Selatan yang Dikuasai Rusia

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved