Tentara Ukraina Rata-rata Berumur Hanya 5-6 Hari di Medan Perang Paling Brutal Ini
Perang Rusia dan Ukraina masih berlangsung. Pertempuran kedua negara itu justru semakin sengit.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar mengatakan pada 15 Juli bahwa Ukraina tidak mengungkapkan informasi tentang kerugian Angkatan Bersenjata Ukraina.
Informasi tersebut merupakan rahasia negara.
“Jumlah korban tewas merupakan rahasia negara selama darurat militer,” katanya kepada saluran TV TSN.
Brutal
Pertempuran di Kota Severodonetsk sangat brutal dan menentukan nasib wilayah Donbas.
Tentara Ukraina disebut habis-habisan bertempur membela negaranya di kota ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia menghancurkan kota itu dalam serangan yang bertujuan menguasai Ukraina timur.
Setelah gagal menguasai ibu kota Kyiv, Rusia berusaha untuk sepenuhnya "membebaskan" Donbas, tempat separatis yang Moskow dukung memisahkan diri dari kendali Pemerintah Ukraina pada 2014.
Sekitar sepertiga dari Donbas dikuasai separatis sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
"Ini adalah pertempuran yang sangat brutal, sangat sulit, mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang perang ini," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah pernyataan video, Rabu (8/6/2022), seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Pasukan Putin Kendalikan PLTN Zaporizhzhia Ukraina Jadi Gudang Senjata Rusia dan Simpan Sistem Rudal
"Sievierodonetsk tetap menjadi episentrum pertempuran di Donbas. Sebagian besar, di situlah nasib Donbas kami diputuskan sekarang," ujarnya.
Pejuang Ukraina mundur ke pinggiran kota pada Rabu tetapi telah bersumpah untuk berjuang selama mungkin.
"Musuh menembaki unit kami dengan mortir, artileri, dan peluncur roket ganda," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Kamis (9/6/2022), seperti dilansir Reuters.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Di Medan Perang Paling Brutal Ini, Tentara Ukraina Rata-rata Berumur Hanya 5-6 Hari"
