Pilpres 2024, Prabowo Diprediksi Cari Cawapres yang Kuasai Basis Suara Jawa Timur, Khususnya NU

Prabowo Subianto diprediksi akan menargetkan mencari cawapres yang kuasai basis suara di Jawa Timur pada Pilpres 2024.

Editor: Abdul Rosid
Kompas.com
Prabowo Subianto diprediksi akan menargetkan mencari cawapres yang kuasai basis suara di Jawa Timur pada Pilpres 2024. 

TRIBUNBANTEN.COM - Prabowo Subianto diprediksi akan menargetkan mencari calon wakil presiden (cawapres) yang kuasai basis suara di Jawa Timur pada Pilpres 2024.

Hal tersebut diutarakan Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.

"Kebutuhan utama Gerindra sebenarnya adalah penguasaan basis elektoral Jawa Timur sebagai penentu kemenangan dalam Pilpres," kata Umam dikutip dari Kompas.com, Minggu (31/7/2022).

Baca juga: Bukan Anies Baswedan dan Prabowo, Ini Sosok yang akan Didukung Habib Rizieq di Pilpres 2024

Menurutnya, pada Pemilu 2014 dan 2019 lalu, Ketua Umum Partai Gerindra itu kalah telak di Jatim.

Sementara, Jatim menjadi provinsi kedua dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.

Dengan kebutuhan tersebut, menurut Umam, Prabowo punya dua alternatif.

Pertama, menggandeng tokoh representasi politik Nahdlatul Ulama (NU).

Baca juga: Survei: Ganjar Kalahkan Prabowo & Anies di 3 Provinsi Pulau Jawa, Elektabilitas Capai 48,2 persen

Sebagai tempat kelahiran NU, warga Nahdliyin banyak tersebar di Jatim.

Oleh karenanya, menggandeng tokoh NU dinilai bakal menguntungkan Prabowo.

Alternatif lainnya, Prabowo maju dengan cawapres yang punya akar politik kuat di Jatim, misalnya representasi Partai Demokrat.

Namun, mengingat Gerindra punya rencana berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di pemilu kelak, Umam memprediksi, cawapres Prabowo berasal dari kalangan NU.

Baca juga: Jokowi Bawa Oleh-oleh dari Tiga Negara Asia, Nilai Investasi Rp 185 Triliun Diboyong ke Indonesia

"Yang diinginkan Gerindra adalah mendapatkan nama cawapres yang benar-benar bisa mengonsolidasikan basis suara Nahdliyin," ujarnya.

Jika cawapres Prabowo datang dari kalangan Nahdliyin dan terafiliasi dengan PKB, Umam menduga, ada dua nama yang bakal mencuat, antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa.

Menurut dia, alih-alih Muhaimin, Gerindra akan cenderung melirik Khofifah. Salah satu sebabnya, Khofifah lebih menguasai basis pemilih loyal NU, khususnya di kalangan ibu-ibu.

Kalangan Nahdliyin ini umumnya tergabung dalam jaringan Muslimat, Fatayat, maupun alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) atau Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Baca juga: PKB dan Gerindra akan Deklarasi, Presiden PKS: Koalisi Semut Merah di Pilpres 2024 Bubar

"Semua itu diharapkan bisa menjadi trade off atau pertukaran kekuatan pemilih, sebagai pengganti atas kekuatan dukungan yang hilang atau setidaknya menurun secara signifikan dari basis dukungan kelompok muslim di wilayah Sumatera, Jawa Barat, NTB dan lainnya di 2024 mendatang," ujar Umam.

Namun demikian, Umam mengatakan, upaya menyandingkan Prabowo dengan Khofifah berpotensi terganjal oleh sejumlah realitas politik.

Pertama, Khofifah tidak memilik rumah politik yang jelas. Kendati punya kedekatan sejarah dengan partai Islam seperti PKB dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mantan Menteri Sosial itu justru diusung oleh Demokrat dan Golkar di Pilkada Jatim 2018.

Kedua, lanjut Umam, PKB sebagai partai yang akan berkoalisi dengan Gerindra diprediksi akan terus menawarkan nama Cak Imin sebagai cawapres.

Oleh karenanya, butuh kerelaan Imin untuk tidak menjadi cawapres seandainya kelak tak dipilih Prabowo.

Baca juga: NasDem Bicara Peluang Anies di Pilpres 2024: Unggul di Jabar, Tapi Kalah di Kandang Ganjar Pranowo

"Proses penggantian nama Cak Imin ke Khofifah memang tetap bisa terjadi, jika PKB sendiri membanderol 'harga dukungan'tinggi melalui skema politik transaksional dengan menjual basis dukungan politiknya," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Untuk diketahui, Gerindra berencana mendeklarasikan ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden Pemilu 2024 melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar 13 Agustus 2022.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, rapimnas tersebut sekaligus akan meresmikan koalisi antara partainya dengan PKB.

Baca juga: 3 Bacapres Hasil Rakernas NasDem, Fahri Hamzah Sebut Basa-basi dan Bohongi Rakyat

"Pertemuan dengan pihak PKB kemarin itu juga sudah kesepakatan, akhirnya kemudian rapimnas pencapresan dan pengumuman koalisi akan dilakukan pada tanggal 13 agustus, hitung-hitungan hari baiknya begitu," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Kendati acara tersebut akan dihadiri oleh Ketua Umum PKB Muhaimim Iskandar, Dasco belum bisa memastikan apakah koalisi ini bakal menduetkan Prabowo dan Imin sebagai pasangan capres cawapres.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Prabowo Diprediksi Cari Cawapres yang Kuasai Basis Suara Jawa Timur, Khususnya Nahdliyin.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved