Ranjau Kupu-kupu, Senjata Mini Penebar Maut yang Ditebar Pasukan Ukraina di Kota Donetsk saat Invasi
Jurnalis Kanada Eva Karena Bartlett yang berada di kota Donetsk melaporkan bertebarannya ranjau darat berukuran mini, yang disebut ranjau kupu-kupu.
TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini adalah profil senjata mematikan "ranjau kupu-kupu" yang disebut bertebaran di Donetsk.
Menurut laporan Jurnalis Kanada Eva Karena Bartlett, yang berada di Kota Donetsk, terdapat ranjau darat berukuran mini bertebaran di kota tersebut.
Eva Bartlett dikenal sebagai jurnalis independen, penulis lepas di berbagai media yang sudah sangat berpengalaman di medan perang Suriah, Palestina, dan Donbass.
Baca juga: Amerika Serikat Tuding AL Rusia Diperintah Pasang Ranjau di Pelabuhan Odesa
Di kanal Telegramnya, Eva Bartlett membagikan foto korban ranjau kupu-kupu di Donetsk, yang kakinya hancur lebur terkoyak ledakan.
Ranjau yang mirip mainan anak-anak itu dinamai PFM-1 atau ranjau Petal, atau yang popular disebut ranjau kupu-kupu.
Lewat kanal Telegram, Eva K Bartlett, Selasa (3/8/2022) menujukkan lokasi-lokasi sebaran ranjau kupu-kupu itu di sudut-sudut kota Donetsk yang kini dikuasai Rusia.
Ada yang di trotoar, taman, kebun, halaman apartemen, pojok-pojok permukiman, dan tepian jalanan kota.
Petugas dari Layanan Darurat Penjinakan Ranjau Rusia setiap hari berkeliling, memusnahkan ranjau yang konon ditinggalkan pasukan Ukraina.
Seperti apa profil ranjau kupu-kupu ini?
Dimulai dari sejarah, ranjau PFM-1 atau petal ini menyebar luas pada akhir abad ke-19 dan digunakan selama perang oleh hampir semua negara maju pada abad ke-20.
Pada awalnya, ranjau biasanya cukup kuat untuk membunuh seseorang atau bahkan beberapa orang selama ledakan.
Seiring waktu, ranjau menjadi lebih kecil dan semakin kecil, dan biasanya dimaksudkan hanya untuk melukai personel musuh.
Idenya adalah jika seorang prajurit terluka, dia harus dirawat oleh prajurit lain, yang harus menggunakan lebih banyak sumber daya daripada jika prajurit itu baru saja terbunuh.
Selain itu, ada faktor ketakutan, misalnya untuk mencegah serangan. Pergerakan infanteri sendiri diperlambat, karena itu perlu lebih berhati-hati dan berhati-hati saat melewati ladang ranjau.
Mulai 1950-an, Uni Soviet mulai mengembangkan ranjau anti-personil kecil yang dapat dijatuhkan dari pesawat.
Salah satu ranjau populer yang mereka kembangkan adalah ranjau anti-personil PFM-1. Ukurannya kecil, terbuat dari plastik, sehingga dapat diproduksi massal.
Pabrik-pabrik munisi Soviet memproduksinya dalam jumlah banyak dan digunakan hampir dalam jumlah tak terbatas.
Pada saat itu, ranjau mini ini memiliki banyak nama, seperti 'Green Parrot', 'Butterfly Mine', 'Petal', tetapi yang paling menyeramkan adalah nama 'Soviet Death Toy'.
Ranjau darat kupu-kupu pertama kali digunakan selama konflik Israel-Suriah pada 1973, tetapi paling luas selama pendudukan Soviet di Afghanistan.
Selama pendudukan sepuluh tahun, jutaan ranjau tersebut digunakan, misalnya, ditebar di jalur ke gunung-gunung, serta dipakai sebagai perangkap bagi musuh.
Pasukan Soviet meninggalkan Afghanistan pada 1989 dan, sebagai 'hadiah kecil', menanam sisa ranjau yang mereka punya di sepanjang jalan setapak dan jalan, yang sebagian besar masih ada sampai sekarang.
Sesuai namanya, ranjau ini terlihat seperti kupu-kupu atau burung beo. Memiliki dua 'sayap', tipis dan tebal.
Bagian tebal berisi bahan peledak cair, dan bagian tipis digunakan sebagai penstabil saat jatuh dari ketinggian.
Bahan ranjau sebagian besar plastik, satu-satunya bagian logam adalah sekering aluminium kecil di antara kedua sayap.
Baca juga: Pejabat Donetsk Sebut Presiden Ukraina Zelensky Dapat Diadili sebagai Penjahat Perang
Ranjau kupu-kupu umumnya berwarna hijau, meskipun warna juga dapat bervariasi dari coklat ke putih, tergantung pada area di mana mereka akan digunakan.
Panjang ranjau ini 61 mm (2,4 inci) dan hanya 20 mm (0,7 inci) pada bagian terluasnya.
Berat total ranjau petal 75 gram (2,6 ons), di mana 37 gram (1,3 ons) adalah bahan peledak itu sendiri.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Ranjau Kupu-kupu, Senjata Mini Penebar Maut yang Bertebaran di Donetsk