Berawal dari Bencana Tsunami Selat Sunda 2018, Amin Pardomuan Rela Lahannya Dibangun Assembly Point

Amin Pardomuan Napitupulu menyebutkan, motivasi memberikan lahannya tersebut lantaran teringat saat bencana tsunami selat sunda pada tahun 2018 silam.

Penulis: Sopian Sauri | Editor: Abdul Rosid
Sopian Sauri/TribunBanten.com
Direktur Utama PT Lingga Perdana, Amin Pardomuan Napitupulu merelakan senidang tanahnya untuk dibangun assembly point atau tempat evakuasi apabila ada bencana tsunami. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Sopian Sauri

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Direktur Utama PT Lingga Perdana, Amin Pardomuan Napitupulu merelakan senidang tanahnya untuk dibangun assembly point atau tempat evakuasi apabila ada bencana tsunami.

Amin Pardomuan Napitupulu menyebutkan, motivasi memberikan lahannya tersebut lantaran teringat saat bencana tsunami selat sunda pada tahun 2018 silam.

Dimana, daerah pesisir Pantai Anyer hingga Cinangka luluantah lantaran diterjang tsunami selat sunda.

Baca juga: Situ Rawa Arum Jadi Destinasi Wisata di Cilegon, Warga dan Pemerintah Mulai Bersih-bersih Sampah

Pada saat itu, dirinya merasakan betul kepanikan dan ketakutan saat bencana tsunami selat sunda.

"Yang saya rasakan sama halnya yang dialami bapak-bapak yang memikirkan anak dan istri, harus kemana dan bagaimana menyelamatkan diri," katanya kepada awak media, Rabu (4/8/2022).

Atas perasaan yang dialaminya itu, dirinya merelakan lahannya dijadikan tempat evakuasi apabila terjadi bencana tsunami.

“Saya lihat masyarakat yang di pinggir kanan kiri sangat membutuhkan tempat demikian," ucapnya.

Keinginan untuk membangun tempat tersebut, lanjut Amin, dikonsultasikan dengan pejabat pemerintah dan pihak lainnya.

"Kami berkonsultasi dengan bapak Danrem dan berkumpul dengan pak Dandim, untuk bagimana lahan bukit ini jadi titik simpul, karena mengingat diberita anak krakatau batuk-batuk terus dan buat takut," ujarnya.

Ia mengatakan, pada saat melakukan konsultasi dengan pejabat, pihak pejabat mendukung dirinya secara moril.

"Alhmdulillah pada saat pak Danrem mendukung kita didukung secara moril, itu yang sangat kita harapkan," ucapnya.

Dia menjelaskan, lahan yang dibuat Assembly Point saat ini kurang lebih 4 hektar.

Baca juga: Jelajah Kuliner Banten, Berikut 10 Pilihan Baso Terenak di Cilegon dan Serang, Dijamin Nagih!

Lahan tersebut, kata dia, mampu menampung 29 ribu jiwa.

"Saat ini kita diketinggian 46 meter dari permukaan laut, kita juga akan membangun gedung diatas 24×40, khusus diatas sekitar 8 ribu jiwa, jadi untuk satu RT/RW cukup bisa menampung," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, kita menyediakan 2 perahu dengan kapasitas penumpang kurang lebih 56 orang.

"Jadi seketika kita butuh perahu, demi menyelamatakan anak dan istri bisa kita gunakan," paparnya.

Amin mengatakan, target pembangunan Assembly Point ini kurang lebih 3 bulan.

"Target penyelesaian 3bulan lagi, saat ini sudah 75 persen dan kita akan upayakan 3 bulan lagi selesai," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved