Wilayah Zaporizhzhia di Ukraina Bakal Referendum, 30 Ribu Warganya Ajukan Kewarganegaraan Rusia
Sebanyak lebih dari 30.000 orang wilayah Zaporizhzhia atau Zaporozhye Ukraina diklaim telah mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia.
Rusia dan Ukraina saling tuding melakukan penyerangan terhadap reaktor tersebut hingga membahayakan seluruh Eropa.
Balitsky menyebut bahwa dia telah menandatangani perintah untuk mengadakan referendum tentang aksesi ke Rusia.
"Saya menandatangani perintah kepada Komisi Pemilihan Pusat untuk memulai persiapan referendum penyatuan kembali Wilayah Zaporizhzhia dengan Rusia," katanya di forum "Kami Bersama dengan Rusia."
Resolusi penyelenggaraan referendum itu dibacakan oleh anggota dewan kepala pemerintahan sipil-militer Wilayah Zaporizhzhia, Vladimir Rogov.
Sebelum itu, ia menekankan bahwa penduduk Wilayah Zaporizhzhia dan Rusia adalah satu orang.
“Kami, peserta forum, menyatakan bahwa kami menyematkan masa depan kami untuk bersama dengan Rusia.
Baca juga: Indonesia Boleh Siap-siap, Rusia akan Jual Senjata Canggih, Putin: Lebih Unggul dari Negara Saingan
Waktunya sudah matang untuk memulihkan keadilan sejarah.
Kami yakin bahwa sebagai anggota Rusia, Wilayah Zaporozhye akan dilindungi dari gangguan apa pun,” kata Rogov mulai membacakan resolusi.
"Berdasarkan prinsip pilihan bebas, mengenai pendapat setiap penduduk wilayah kami sebagai nilai utama, kami menyatakan niat kami untuk mengadakan referendum tentang masuknya Wilayah Zaporizhzhia ke Federasi Rusia sebagai entitas konstituen penuh," ujarnya mengutip resolusi itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jelang Referendum, 30.000 Warga Zaporizhzhia Ajukan Kerwarganegaraan Rusia"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/ilustrasi-peta-wilayah-zaporizhzhia-di-ukraina.jpg)