Rayakan Hari Kemerdekaan, Rusia Luncurkan Roket Hantam Kereta Penumpang di Ukraina, 22 Orang Tewas

Rusia memperingati 31 tahun kemerdekaan dari dominasi pemerintah Uni Soviet.

Editor: Glery Lazuardi
MILITARYLEAK.COM
Ilustrasi Roket. Rusia memperingati 31 tahun kemerdekaan dari dominasi pemerintah Uni Soviet. 

TRIBUNBANTEN.COM - Rusia memperingati 31 tahun kemerdekaan dari dominasi pemerintah Uni Soviet.

Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan, Rusia meluncurkan roket menyerang kereta penumpang di Ukraina.

Insiden itu setidaknya mengakibatkan 22 orang tewas pada Rabu (23/8/2022).

Pada Selasa (23/8/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan risiko "provokasi Rusia yang kejam" pada Hari Kemerdekaan Ukraina, yang kebetulan bertepatan dengan enam bulan invasi ke Ukraina.

Zelensky mengatakan roket menghantam sebuah kereta api di kota kecil Chaplyne, sekitar 145 kilometer barat Donetsk yang diduduki Rusia di Ukraina timur.

Empat gerbong terbakar, katanya.

Baca juga: Warga Ukraina Peringati Hari Kemerdekaan Meski Dihantui Ketakutan Serangan Kedua Rusia ke Kiev

"Chaplyne adalah penderitaan kami hari ini. Sampai saat ini ada 22 orang tewas," katanya dalam pidato video, menambahkan Ukraina akan membuat Rusia bertanggung jawab atas semua yang telah dilakukannya.

"Kami tanpa ragu akan mengusir penjajah dari tanah kami. Tidak ada jejak kejahatan ini yang akan tersisa di Ukraina kami yang bebas," katanya sebagaimana dilansir Reuters pada Kamis (25/8/2022).

Ajudan Zelensky Kyrylo Tymoshenko kemudian mengatakan pasukan Rusia telah menembaki Chaplyne dua kali.

Seorang anak laki-laki tewas dalam serangan pertama ketika rumahnya terkena rudal dan 21 orang tewas kemudian ketika roket menghantam stasiun kereta api dan membakar lima gerbong kereta penumpang, katanya dalam sebuah pernyataan.

Kementerian pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Perayaan hari libur nasional 24 Agustus dibatalkan, tetapi banyak orang Ukraina menandai kesempatan itu dengan mengenakan kemeja bordir khas pakaian nasional Ukraina.

Setelah berhari-hari peringatan bahwa Moskwa dapat menggunakan Hari Kemerdekaan untuk menembakkan lebih banyak rudal ke pusat-pusat kota besar, kota terbesar kedua Kharkiv berada di bawah jam malam, setelah berbulan-bulan sering dibombardir.

Sirine serangan udara meraung setidaknya tujuh kali di Ibu Kota Kyiv pada siang hari meskipun tidak ada serangan ang terjadi.

Baca juga: 9.000 Tentara Ukraina Tewas dalam Perang Melawan Rusia

Dalam pidato emosional kepada rekan senegaranya pada hari sebelumnya, Zelensky mengatakan Ukraina "dilahirkan kembali" ketika Rusia menyerbu dan pada akhirnya akan mengusir pasukan Rusia sepenuhnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved