Pengiriman Sampah dari Tangsel Tak Dihentikan, Warga Cilowong Ancam Demo Sampai Esok Pagi

Warga Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menggelar aksi penolakan pengiriman sampah dari Kota Tangerang Selatan ke TPSA Cilowong

Penulis: mildaniati | Editor: Abdul Rosid
Mildaniati/TribunBanten.com
Ratusan warga Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menggelar aksi penolakan pengiriman sampah dari Kota Tangerang Selatan ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Ratusan warga Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menggelar aksi penolakan pengiriman sampah dari Kota Tangerang Selatan ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong.

Bahkan, warga pun mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa hingga pagi hari untuk memastikan Pemkot Serang tak menerima kembali pembuangan sampah dari Kota Tangsel ke TPSA Cilowong.

Untuk diketahui, Pemkot Serang telah melakukan perjanjian antar dan Pemkot Tangsel soal pembuangan sampah ke TPSA Cilwong.

Baca juga: Pembuangan Sampah Tangsel ke TPSA Cilowong Belum Dapat Izin, Begini Kata Wali Kota Serang

Usai perjanjian itu ditandatangani, tercatat sudah sudah 2 bulan aktivitas pembuangan sampah dari Tangerang Selatan ke Kota Serang dilakukan dengan kapasitas pembuangan sebanyak 400 ton perhari.

Komunitas peduli lingkungan Cilowong, Muhdi memyampaikan warga melakukan unjuk rasa menuntut agar pengiriman sampah dari Tangerang Selatan ke Kota Serang dihentikan.

Unjuk rasa dilakukan pukul 13.00 WIB dan akan berlangsung sampai esok pagi.

"Aksinya dilakukan oleh warga sekitar, kami menuntut agar MoU-nya dibatalkan," ujarnya pada TribunBanten.com saat dikonfirmasi melalui telefon, Senin (29/8/2022).

Muhdi menjelaskan, pihaknya sudah menerima surat dari pihak Dinas Lingkungan Hidup per Senin hari ini.

Surat itu berkop surat Dinas Lingkungan Hidup Nomor 800/1164/DLH/2022.

Surat itu ditulis tanggal 29 Agustus 2022.

Ditujukan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan yang isinya terulis bahwa.

"Menginformasikan terkait kondisi di lapangan bahwa masyarakat Kampung Pasir Gadung meminta agar sampah dari Kota Tangerang Selatan ditutup atau diberhentikan pengirimannya ke TPAS Cilowong, oleh karena kondisi di TPS Cilowong belum kondusif, kami menginformasikan untuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan bahwa untuk saat ini pengiriman sampah sementara waktu dihentikan sampai dengan waktu yang akan ditentukan" isi dalam surat itu.

"Demikian surat ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih" penggalan terakhir surat.

Surat pemberhentian pengiriman sampah dari Kota Tangerang Selatan ke TPSA Cilowong yang dikeluarkan DLH Kota Serang, Senin (29/8/2022).
Surat pemberhentian pengiriman sampah dari Kota Tangerang Selatan ke TPSA Cilowong yang dikeluarkan DLH Kota Serang, Senin (29/8/2022). (Mildaniati/TribunBanten.com)

Surat itu ditandatangani oleh Kepala Dinas Dingkungan Hidup Kota Serang Farach Richi dan bercap Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang.

Muhdi menjelaskan bahwa masyarakat meminta jaminan dari Pemkot Serang untuk pengiriman sampah tersebut benar-benar dihentikan, tidak hanya sebatas surat pemberitahuan saja.

"Masyarakat meminta jaminan dari Kota Serang ke warga dalam bentuk seperti apa, ada jaminan enggak, warga inginnya bahwa kerjasama itu dihentikan," ungkapnya.

"Dalam kerjasama pengiriman sampah, perhari Tangsel mengirim 400 ton sampah," katanya.

Setiap kali mengirim sampah, satu truk sampah dari Kota Tangerang Selatan memuat 8 ton.

"Mobil pengiriman sampah tersebut mengirimkan satu hari dua kali bolak-balik, sekali balik sampahnya berisi 8 ton, otomatis kalo dua kali balik berarti 16 ton per truk," paparnya.

Baca juga: Kerjasama 400 Ton Sampah Tangsel ke TPA Cilowong 3 Tahun, DLH Kota Serang: Tetangga Lagi Musibah

"Itu berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat pengiriman truk sampah itu per hari dilakukan sekitar 40 truk, diduga pengiriman sampah tersebut melebihi dari perjanjian yang sudah ditentukan dan lebih dari 400 ton," jelas Muhdi.

Di Taktakan sendiri terdapat 300 kepala keluarga (KK).

"Di sini ada 300 KK, tadi warga yang turun ke jalan sebanyak 500 orang," ucapnya.

Warga Cilowong akan stand by di lokasi sampai esok pagi untuk memastikan agar sampah dari Tangerang Selatan tidak dikirim.

"Warga akan stand by di lokasi sampai besok pagi untuk memastikan pengiriman sampah yang dilakukan dari pihak Tangerang Selatan itu benar dihentikan," pintanya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved