Komnas Perempuan Yakin Istri Sambo Korban Kekerasan Seksual: Cerita Sambil Nangis dan Genggam Tangan
Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi meyakini Putri Candrawathi menjadi korban kekerasan seksual.
“Di dua pertemuan pertama, ibu PC masih menangis terus tanpa suara, beberapa hal dijawab dengan bahasa anggukan atau kedipan,” ujar Aminah.
Sebelumnya, Komnas Perempuan menyimpulkan adanya dugaan perkosaan terhadap Putri oleh Brigadir J di rumah singgah Ferdy Sambo di Magelang.
Kesimpulan itu berdasarkan keterangan yang diperoleh Komnas Perempuan dari Putri, asisten rumah tangga bernama Susi dan Kuat Ma'ruf, serta kesesuaian keterangan kekasih Yosua, Vera Simanjuntak dengan keterangan Kuat.
Selain itu, kesimpulan juga berdasar pada asesmen psikologis terkait trauma yang dialami Putri. Kendati demikian, Aminah mengatakan bukti benar tidaknya perkosaan di Magelang tersebut menjadi tugas kepolisian.
Baca juga: Alasan Kriminolog Australian National University Tak Yakin Brigadir J Rudapaksa Putri Candrawathi
“Untuk pengumpulan bukti menjadi tugas dari kepolisian, karena itulah kami rekomendasikan untuk didalami,” kata Aminah.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, polisi telah menetapkan lima tersangka yakni Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Kelima tersangka dijerat Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komnas Perempuan: Gestur Putri Candrawathi Tunjukkan Indikasi Trauma Korban Kekerasan Seksual"

Komnas Perempuan: Putri Candrawati's Gestures Show Indications of Trauma to Victims of Sexual Violence