PPATK Temukan Aliran Dana Rp 155 Triliun Terkait Kasus Judi Online "Konsorsium 303", Polri Bereaksi

PPATK menemukan aliran dana mencurigakan sebesar Rp155,4 triliun yang terkait kasus judi online di Indonesia.

Editor: Ahmad Haris
Kolase Tribunnews
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Irjen Ferdy Sambo, sebagai tersangka baru di kasus tewasnya Brigadir J. Mantan Kadiv Propam itu disebut-sebut terlibat dalam konsorsium 303. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan aliran dana mencurigakan sebesar Rp155,4 triliun yang terkait kasus judi online di Indonesia. Untuk diketahui, pasal 303 merupakan pasal perjudian, atau yang kini santer disebut konsorsium 303. Terkait hal itu, Polri buka suara. 

TRIBUNBANTEN.COM -Aliran dana mencurigakan sebesar Rp 155,4 triliun yang terkait kasus judi online di Indonesia, berhasil ditemukan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Terkait hal tersebut, pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) buka suara.

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, pihaknya masih belum menerima laporan analisis data dari PPATK, terkait dugaan tersebut.

Baca juga: Dugaan Ferdy Sambo Jadi Kaisar dalam Konsorsium 303, Kapolri akan Usut Tuntas: Saya Tidak Ragu-ragu

"Sampai kemarin saya belum dapat info, nanti ditanyakan ke Dir Siber dulu aja," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (14/9/2022).

Dedi Prasetyo juga menuturkan, bahwa pihaknya bakal berkoordinasi dengan PPATK soal temuan tersebut.

"Sudah ada mekanismenya antara Bareskrim dan PPATK."

"Saat ini saya belum dapat info dari Bareskrim," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menegaskan komitmen terus memantau aliran dana judi online di Indonesia.

"Total transaksi yang sudah dibekukan oleh PPATK itu pada 2022 saja itu ada 312 rekening, itu isinya Rp 836 miliar," kata Ivan dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).

Ivan melanjutkan, jumlah transaksi yang bersumber judi online sebanyak 121 juta transaksi.

"Di dalamnya ada Rp 155,4 triliun, hasil analisis sudah 139 hasil analisis yang sudah kami sampaikan ke aparat penegak hukum," ujarnya.

Ivan mengatakan dari hasil laporannya tersebut, telah dikantongi nama-nama yang terlibat di dalam transaksi judi online tersebut.

Akan tetapi Ivan tidak merinci secara detail.

"Pihak-pihaknya bervariasi, kita lakukan analisis sedemikian dalam, dan InsyaAllah akan ditindaklanjuti oleh penegak hukum."

"Pembekukan transaksi tidak pernah kami declare kecuali di ruangan ini," tandas Ivan.

Heboh Konsorsium 303

Soal Konsorsium 303, atau kode 303 yang mengacu pada pasal 303 KUHP tentang tindak pidana perjudian, yang menyeret nama mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan mengusust tuntas.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, telah memerintahkan jajarannya untuk mengusut soal grafik “Konsorsium 303”.

Seperti yang diketahui, isu mengenai grafik “Konsorsium 303” muncul setelah kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Briadir J mencuat.

Dalam grafik tersebut, diketahui tertulis ada sosok-sosok yang diduga terlibat dalam kasus judi online beserta perannya.

Ada juga sejumlah nama petinggi Polri dalam diagram itu, termasuk Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo yang merupakan tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Dalam grafik “Konsorsium 303” itu juga menyebut bahwa Ferdy Sambo sebagai kaisar.

Baca juga: Pakar Tak Yakin Motif Sambo Bunuh Brigadir J karena Emosional, Diduga Ada Kaitan Isu Konsorsium 303

Tak berhenti sampai di situ, Ferdy Sambo disebut mem-backup sejumlah bisnis ilegal, seperti 303, prostitusi, solar subsidi, sparepart palsu, penyelundupan elektronik, miras, tambang ilegal, hingga solar palsu.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo juga mengatakan, pihaknya saat ini sedang mendalami isu "Konsorsium 303".

Namun, menurut Dedi, saat ini Polri sedang berfokus pada Pasal 340 subsider 338 juncto (jo) Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP yang menjerat Ferdy Sambo terkait pembunuhan berena Bncarigadir J.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PPATK Temukan Aliran Dana Rp155 Triliun Terkait Kasus Judi Online, Ini Respons Polri

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved