Jenis-jenis KDRT yang Dilakukan Pasangan, Tak Hanya Fisik, Ini Kekerasan Emosional yang Bisa Terjadi

KDRT fisik mulai dari ringan sampai sangat parah sehingga berisiko kematian. Kekerasan emosional seringkali sulit dikenali.

Editor: Vega Dhini
Ilustrasi via Sripoku
Ilustrasi - KDRT, inilah jenis-jenis kekerasan yang bisa dilakukan pasangan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Kasus kekerasan dalam rumah tangga belakangan terus menjadi sorotan.

Seperti yang diketahui, penyanyi dangdut Lesti Kejora belakangan melaporkan sang suami, Rizky Billar atas dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kabar Lesti Kejora yang melaporkan Rizky Billar atas dugaan KDRT tentu saja membuat publik heboh.

Ilustrasi kekerasan.
Ilustrasi kekerasan. (Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas)

Apalagi selama ini Lesti Kejora dan Rizky Billar dikenal sebagai pasangan yang kerap menunjukkan kemesraan di media sosial.

KDRT pun kini menjadi sorotan, sebenarnya apa saja jenis KDRT yang bisa dilakukan pasangan?

Baca juga: Ustaz Subki WA Rizky Billar usai Heboh Kasus KDRT, Begini Respons Suami Lesti Kejora, Pilih Acuh?

Berbagai jenis KDRT yang bisa dilakukan pasangan, tak hanya fisik

PBB mendefinisikan KDRT sebagai suatu pola perilaku dalam hubungan apa pun yang digunakan untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan dan kendali atas pasangan intim.

Targetnya bisa meluas tak hanya kepada pasangan namun juga anak, orangtua atau kerabat lainnya.

Kekerasan fisik menjadi salah satu bentuk KDRT yang paling banyak terjadi dan disorot dalam berbagai kasus.

Sebabnya tindakan ini meninggalkan bekas luka di tubuh sehingga sangat menarik perhatian.

Namun sebenarnya bukan itu saja jenis kekerasan domestik yang terjadi antara pasangan, baik sudah menikah atau belum.

Ada banyak jenis lainnya yang harus diwaspadai karena berisiko memberikan dampak sama buruknya pada fisik dan mental kita.

Baca juga: Bukti CCTV Rizky Billar Lakukan KDRT ke Lesti Kejora Diamankan Polisi, Ayah Baby L Dipanggil Besok

Kekerasan fisik

KDRT fisik bisa terjadi dalam berbagai variasi dan level, mulai dari ringan sampai sangat parah sehingga berisiko kematian.

Beberapa bentuk kekerasan ini termasuk:

  • Memegang dengan kasar
  • Mendorong
  • Menampar
  • menyikut
  • Memukul
  • penusukan
  • Pembakaran
  • Mengigit
  • Pemerkosaan

Bentuk-bentuk kekerasan fisik lainnya dapat mencakup:

  • Membatasi kebutuhan fisik seperti tidur atau makanan
  • Menolak untuk memenuhi kebutuhan seperti obat-obatan
  • Mengunci korban keluar rumah
  • Menghalangi bantuan ketika korban sakit/cedera

Kekerasan emosional

Ilustrasi pasangan bertengkar.
Lihat Foto
Ilustrasi pasangan bertengkar.(FREEPIK/FREEPIK)

Kekerasan emosional seringkali sulit dikenali karena tidak meninggalkan bekas luka fisik di tubuh.

Tindakan ini bertujuan merusak kesejahteraan emosional dan psikologis kita dengan berbagai cara.

Misalnya gaslighting, mencaci-maki, mempermalukan, merendahkan atau menghancurkan harga diri lewat kata-kata maupun tindakannya.

Permintaan dan kebutuhan yang terus-menerus diabaikan juga bisa menjadi bentuk KDRT emosional.

Demikian pula jika pasangan kerap mempertanyakan kemampuan diri atau menggunakan paksaan yang merusak kondisi emosional kita.

Kekerasan finansial

KDRT dalam bentuk finansial terjadi ketika pasangan menggunakan pengaruhnya atas sumber daya ekonomi dalam hubungan untuk menindas kita.

Bisa juga dilakukan dengan membatasi atau menolak memberikan akses pada keuangan, yang seharusnya menjadi hak kita.

Pasangan yang menghilangkan kemampuan kita mendapatkan uang dengan melarang dan menyabotase pekerjaan juga termasuk pelaku kekerasan ini.

Jenis kekerasan domestik ini juga bisa terjadi ketika terjadi penyalahgunaan keuangan karena menghabiskan dana yang dialokasikan untuk kebutuhan rumah tanga yang penting.

Misalnya, biaya hidup rumah tangga yang habis untuk judi online atau pengeluaran tidak penting lainnya.

Isolasi

Isolasi adalah bentuk unik dari KDRT yang dapat dilakukan pelaku namun juga oleh korban, dengan alasan tertentu.

Pasangan berusaha mempertahankan kendalinya sehingga menjauhkan kita dari keluarga, sahabat atau relasi lainnya yang mungkin memberikan nasihat atau perlindungan yang diperlukan.

Pelaku akan mengawasi kita sehingga tidak memiliki hubungan dengan orang lain dan menjadikan dirinya sebagai satu-satunya orang di hidup kita.

Dalam sejumlah kasus, korban KDRT juga cenderung menghindari interaksi karena takut dan malu.

Stalking

Stalking alias menguntit dalah bentuk KDRT emosional dan psikologis yang parah, umumnya korbannya adalah wanita.

Perilaku ini akan membuat korban ketakutan akan ancaman fisik yang akan diterimanya, sahabat, keluarga atau orang lain di sekitarnya.

Stalking juga bisa terjadi ketika hubungan sudah berahir dengan teror seperti mengawasi dari kejauhan, membobol rumah,mengikuti korban melalui kegiatan sehari-hari, dll.

(Kompas.com/Sekar Langit Nariswari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lesti Laporkan KDRT, Ini Jenis Kekerasan yang Bisa Dilakukan Pasangan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved