Ratusan Warga di Kecamatan Serang Belum Miliki Jamban, Syafrudin Ungkap Penyebabnya
Sebanyak 643 keluarga di Kecamatan Serang tak memiliki jamban aliyas masih buang air besar sembarangan atau Dolbon
Penulis: mildaniati | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Sekitar 643 keluarga di Kecamatan Serang tidak memiliki jamban.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Serang, Syafruddin dalam acara launching sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, Kamis (20/10/2022).
"Di Kecamatan Serang itu ada sekitar 643 jumlahnya dan di Kaligandu ini ada sekitar 34 keluarga," ucap Syafrudin dalam sambutannya.
Dengan banyaknya jumlah warga yang tak memiliki jamban. Maka, kebiasan buang air besar sembarangan masih tinggi.
Baca juga: Gudang Limbah Oli Bekas di Kota Serang Disegel DLHK Provinsi Banten
Kondisi itu, kata Syafrudin, lantaran kurangnya kesadaran akan dampak kesehatan yang timbul dan kurangnya fasilitas jamban keluarga yang dimiliki oleh masyarakat.
Padahal kata Syafrudin, masing-masing warga memiliki rumah, namun tidak dilengkapi dengan jamban. Hal itu diakibatkan karena masyarakat sudah terbiasa dan mengenyampingkan kesehatan.
"Kendalanya sebenarnya yang jelas ini rumahnya semua punya, kemudian keadaan ada sebagian besar ini karena sudah enak bab diluar malah tidak dipentingkan padahal itu demi kepentingan dan kesehatan kita," terangnya.
Koordinator Kader Penggerak Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Sriwidajati mengatakan dalam program deklarasi stop BABS, yang sudah dilakukan dibeberapa kelurahan dan kecamatan di Kota Serang.
Untuk wilayah kerjanya bukan hanya terfokus terkait intervensi jamban saja akan tetapi juga fokus pada kebiasaan masyarakat yang masih BABS.
"Didalam STBM itu sebenarnya bukan hanya pada intervensi jambannya akan tetapi lebih kepada perubahan perilaku untuk stop BABS," terangnya.