Khazanah Islam
Kampung Abu Lahab di Mekkah, Keluarkan Aroma Bau Busuk hingga Ditinggali Banyak Kucing
Seperti namanya, kampung Abu Lahab adalah kampung di mana Abu Lahab, paman Nabi Muhammad SAW yang dzolim tinggal semasa hidupnya
Penulis: Siti Nurul Hamidah | Editor: Siti Nurul Hamidah
Kampung Abu Lahab terlihat sepi, tidak banyak orang yang berlalu lalang.
Justru yang terlihat dari kampung ini adalah kucing-kucing.
Nampak banyak kucing mencari makan di sekitaran tempat sampah Kampung Abu Lahab.
Dalam salah satu kesempatan Alman juga bertemu dengan seorang lelaki asal Indonesia yang telah tinggal di Kampung Abu Lahab selama 12 tahun.
Tidak diketahui secara pasti siapa nama orang Indonesia yang tinggal di Kampung Abu Lahab tersebut, sebab Alman hanya menyebutkan kata sapaan.
Ketika ditanya Alman, orang Indonesia tersebut diketahui berasal dari Madura, usianya sudah tidak lagi muda.
Nampak ia menggunakan sarung dan juga kopiah.
Baca juga: Lirik Sholawat Maula Ya Sholli Wa Sallim, dalam Teks Arab dan Latin
“Sekarang masih banyak penghuninya orang Indonesia? (di Kampung Abu Lahab)” Tanya Alman kepada orang Indonesia tersebut.
“Banyak,” jawab lelaki asal Madura tersebut.
Ia kemudian menunjuk sejumlah rumah di belakang, samping, dan depan tempatnya berdiri
“Sewa rumah di Kampung Abu Lahab ini mahal nggak?” tanya Alman lagi.
“Mahal,” kata lelaki Indonesia tersebut.
.“Serius?” Alman memastikan.
“Perbulannya 800,” katanya.
800 Riyal jika dalam mata uang Indonesia sekitar Rp 3 Juta.
“Betah tinggal di Kampung Abu Lahab?”
“Ya mau bagaimana lagi,” sahutnya.
Pertanyaan betah atau tidak di Kampung Abu Lahab tentunya bukan tanpa alasan.
Pasalnya kampung ini memiliki aroma yang tidak sedap serta suasana yang agak angker menurut Alman.
Masjid Al-Jin di Kampung Abu Lahab
Di Kampung Abu Lahab ada sebuah masjid tua yang disebut sebagai masjid Al-Jin.
Masjid tersebut berarsitektur bangunan lama, dengan kondisi sisi bangunan yang tidak terawat.
Sisi bangunan masjid sudah kusam serta tidak nampak nama atau tulisan masjid Al-Jin ketika di datangi oleh Alman.
Masjid Al-Jin tersebut berkubah satu dengan satu menara.
Kubah Masjid Al-Jin berwarna hijau seperti warna kesukaan Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, puncak menara pada masjid tersebut juga berwarna hijau.
Pada bagian atas ujung masjid dicat dengan warna merah, adapun secara dasar, warna masjid tersebut sama dengan warna dinding rumah di perkampungan Abu Lahab.
Perlu diingat, bahwa masjid Al-Jin yang ada di Kampung Abu Lahab bukanlah Masjid Jin yang biasa dikunjungi jamaah Haji.
Sebab masjid Jin yang biasa dikunjungi jamaah Haji adalah masjid yang terletak dekat dengan Ja'fariyah atau sekitar dua kilometer arah utara dari Masjidil Haram.
Hingga artikel ini dirilis, belum dapat diketahui secara pasti kapan masjid ini berdiri, dan siapa yang membangunnya di Kampung Abu Lahab.
Akan tetapi bangunan masjid yang telah tua ini, dipastikan tidak belum dapat dihancurkan atau dipindahkan.
Karena menurut keterangan, alat berat pemerintah yang ingin membongkar masjid ini selalu rusak tanpa sebab.
Baca juga: Sholawat Luthf, Lengkap dengan Lirik Bahasa Arab, Latin, Terjemahan, dan Keutamaannya
