Buku Bela Negara dalam Perspektif Publik Diluncurkan, Hasil Riset Para Dosen UPN Veteran Jakarta
Kemampuan akademisi dalam menganalisa serta memetakan wujud AGHT yang sesungguhnya karena paradigma baru itu
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Berpijak pada fakta dan feomena di lapangan seharusnya digunakan paradigma baru para akademisi jika dikaitkan dengan konsep ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT).
Kemampuan akademisi dalam menganalisa serta memetakan wujud AGHT yang sesungguhnya karena paradigma baru itu akan membantu bangsa dan pemerintah Indonesia dalam penyusunan program bela negara.
Dalam konteks ini, sumbangsih para akademisi dengan paradigma baru akan membantu pemerintah dalam menanamkan serta membangun karakter bela negara bagi setiap generasinya.
Baca juga: Ayatullah Humani Institut Launching 78 Buku Karya Maha Santri
Hal itu dikatakan Taprof Lemhannas Bidang Ideologi dan Sosial Budaya AM Putut Prabantoro dalam bedah buku "Bela Negara dalam Perspektif Publik" di kampus Bela Negara, UPN Veteran Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Buku yang diterbitkan Nusantara Publishing ini merupakan hasil riset para dosen UPN Veteran Jakarta.
Mereka adalah Anwar Ilmar, Asep Kamaluddin Nashir, Chairun Nisa Zempi, Danis TS Wahidin, Kusumajanti, Laode Muhamad Fathun, Munadhil Abdul Muqsith, Ridwan, Rizky Himawan, dan Azwar yang juga sebagai editor serta Kata Pengantar oleh Erna Hernawati (Rektor UPN Veteran Jakarta 2018 - 2022).
Bedah buku dan peluncuran dihadiri Danis Tri Saputra, Radita Gora, dan Windiadi Yoga yang semuanya dari Pusat Kajian UPN Veteran Jakarta.
Diskusi yang menghadirkan pengamat politik Ujang Komarudin itu dipandu Anggi Angga Resti.
Putut Prabantoro menyoroti beberapa hal yang perlu dilihat dari buku tersebut.
Dia memulai dari cara berpikir serta korelasi antara objek penelitian dan AGHT yang dihadapi berbeda.
Upaya bela negara dalam menghadapi bentuk AGHT dalam bela negara belum terkonsep dengan strategis.
“Bela negara hanya konsep ilmu. Pertanyaannya adalah, bagaimana dengan analisa yang benar dan baik, secara praktis dan teoritis, riset tersebut dapat memetakan AGHT secara nyata," katanya melalui rilis yang diterima TribunBanten.com, belum lama ini.
Baca juga: Sosok Presiden Indonesia yang Terlupakan, Jarang Ditulis di Buku Sejarah, Salah Satunya dari Banten
Menurut Putut Prabantoro, jika AGHT dapat dipetakan secara nyata, para peneliti kemudian menarik korelasinya dengan konsep bela negara Indonesia.
Alumnus PPSA XXI itu mencontohkan Covid-19 sebagai AGHT yang harus dilihat dalam penelitian.
Dalam studi media, munculnya Covid-19 memancing polemik keras antara Amerika Serikat dan Cina.