Low Tuck Kwong Orang Terkaya di Indonesia Lewati Duo Hartono, Raup Cuan dari Konflik Rusia-Ukraina

Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk (Bayan) menjadi orang terkaya di Indonesia.

Editor: Glery Lazuardi
Kompas.com
Low Tuck Kwong, orang terkaya di Indonesia. Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk (Bayan) menjadi orang terkaya di Indonesia. Ini berdasarkan data Real Time Forbes Billionaires List. Low Tuck Kwong menempati peringkat pertama orang terkaya di Indonesia mengalahkan Budi Hartono dan Michael Hartono, Hartono bersaudara. 

TRIBUNBANTEN.COM - Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk (Bayan) menjadi orang terkaya di Indonesia.

Ini berdasarkan data Real Time Forbes Billionaires List.

Low Tuck Kwong menempati peringkat pertama orang terkaya di Indonesia mengalahkan Budi Hartono dan Michael Hartono, Hartono bersaudara.

Baca juga: Daftar Wanita Terkaya Indonesia 2022, Paling Kaya Usianya 72 Tahun dengan Kekayaan Rp 31,2 Triliun!

Per Minggu (25/12/2022), Low Tuck Kwong mempunyai harta kekayaan mencapai 25,2 miliar dollar AS atau Rp 393,12 Triliun

Low Tuck Kwong meraup berkah dari konflik Rusia dan Ukraina.

Kenaikan harga batu bara membuat saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang dikendalikan melesat tinggi.

Nilai kekayaan Low Tuck itu mengungguli Budi Hartono dan Michael Hartono. Data Forbes menunjukan, saat ini kekayaan Budi Hartono sebesar 22,1 miliar dollar AS atau setara Rp 344,76 triliun dan Michael Hartono sebesar 21,3 miliar dollar AS atau setara Rp 332,28 triliun.

Pundi-pundi kekayaan Low Tuck memang meningkat pesat sejak awal tahun ini.

Pada awal 2022, kekayaan pria yang dikenal dengan julukan raja batu bara itu sebesar 3,7 miliar dollar AS atau setara Rp 57,72 triliun.

Lonjakan kekayaan pria berusia 74 tahun itu selaras dengan kenaikan harga saham perusahaannya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Sampai dengan Jumat (26/12022) kemarin, harga saham emiten batu bara itu telah meroket sekitar 608,97 persen secara year to date ke posisi Rp 18.575 per saham.

Selain tersengat sentimen kenaikan harga batu bara, lonjakan harga saham BYAN disebabkan oleh aksi stock split yang dilakukan perusahaan pada awal Desember lalu.

Semenjak perusahaan memutuskan untuk melakukan stock split dengan rasio 1:10, harga saham BYAN terus menanjak.

Baca juga: Profil Low Tuck Kwong, Orang Terkaya No 2 di Indonesia yang Memilki Harta Rp Rp 290,2 Triliun

Adapun saat ini, Low Tuck menjadi pemegang saham mayoritas BYAN. Data RTI menunjukan, Low Tuck menggengam 2,03 miliar atau setara 60,93 persen saham BYAN.

Di luar bisnis batu bara, Low Tuck Kwong juga menjadi pengendali perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy.

Sebelumnya, perusahaan itu dikenal sebagai Manhattan Resources.

Low mendukung SEAX Global, yang membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Baca juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia di Penghujung 2022 Versi Forbes, Nomor 1 Elon Musk

Profil Low Tuck Kwong

Dikutip dari Forbes, Low Tuck Kwong dikenal sebagai raja batu bara.

Pria berusia 74 tahun ini merupakan pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia.

Menurut catatan Bursa Efek Indonesia, saat ini Low Tuck Kwong merupakan pemegang saham sebanyak PT Bayan Resources atau BYAN sebesar 61 persen atau 2.033,2 unit saham.

Low Tuck Kwong lahir di Singapura pada tanggal 17 April 1948.

Ayahnya adalah David Low Nyi Ngo, pemilik dan direktur dari perusahaan konstruksi di Singapura.

Sejak usia 20 tahun, Low sudah bekerja untuk perusahan konstruksi ayahnya di Singapura.

Kemudian pada tahun 1972, ia memutuskan untuk pindah ke Indonesia untuk mendapatkan kesempatan yang lebih besar.

Setahun kemudian, ia mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yang bergerak di bidang konstruksi.

JSI kemudian menjadi pelopor konstruksi pondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks.

Pada 1988, JSI berekspansi ke bisnis penambangan batubara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka.

Lalu tahun 1992, Low Tuck Kwong memutuskan berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Baca juga: Anak Singkong Nomor Enam Orang Terkaya Indonesia 2022, Berapa Total Kekayaannya?

Penghasilannya meningkat pada tahun 1997 setelah ia membeli tambang batubara pertamanya melalui PT Gunungbayan Pratamacoal yang saat ini dikenal Bayan Resources.

Melalui PT. Dermaga Perkasapratama, ia juga mengoperasikan sebuah terminal batubara di Balikpapan pada tahun 1998.

Di luar bisnis batu bara, Low Tuck Kwong juga menjadi pengendali perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy.

Sebelumnya, perusahaan itu dikenal sebagai Manhattan Resources. Low mendukung SEAX Global, yang membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Beasiswa Low Tuck Kwong Low Tuck Kwong juga pernah memberikan program beasiswa ke sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

Baca juga: Forbes Rilis 10 Orang Terkaya di Indonesia Terbaru 2022, Ada Pemilik Alfamart dan Si Anak Singkong

Satu di antaranya di Universitas Indonesia (UI).

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Low Tuck Kwong melalui Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), mendonasikan Rp 50 miliar untuk beasiswa UI.

Dana pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk Biaya Operasional Pendidikan (BOP).

BOP merupakan komponen biaya untuk keperluan operasional penyelenggaraan kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Profil Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia: Berkah Perang Rusia vs Ukraina

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Geser Hartono Bersaudara, Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya Indonesia"

Low Tuck Kwong, owner of PT Bayan Resources Tbk (Bayan) is the richest man in Indonesia.

 

This is based on data from the Real Time Forbes Billionaires List.

 

Low Tuck Kwong is ranked first as the richest person in Indonesia, beating Budi Hartono and Michael Hartono, the Hartono brothers.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved