Sekelompok Pelajar di Cilegon Diamankan saat Hendak Tawuran, Polisi Temukan Celurit

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Sopian Sauri

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Petugas Polsek Cibeber, Polres Cilegon, mengamankan sekelompok pelajar SMK Cilegon yang diduga hendak melakukan aksi tawuran di Jalan Lingkar Selatan Kota Cilegon, Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.

Sekelompok pelajar tersebut menamakan diri Kelompok Baskot (Barisan Siswa Kota) dengan berjumlah 5 orang, dari kelima itu 1 orang bukan pelajar.

Kelima orang tersebut diantaranya JMN (15 ) warga Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, MF (15 ) warga Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan, ATH (15 ) Pelajar SMK Cilegon alamat Kelurahan Citangkil Kecamatan Citangkil, FRR (17) Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Pulomerak, MAA (17 ) tidak sekolah warga Kelurahan Rawa Arum Kecamatan Grogol.

Baca juga: Polisi Tangkap 8 Remaja Bermotor di Tangerang, Kepergok Kumpul Bawa Senjata Tajam & Hendak Tawuran

Kapolsek Cibeber, AKP Suhel menjelaskan, penangkapan bermula dari saudara FRR sepulang sekolah ditelpon orang tak dikenal bahwa ada sekelompok sekolah yang disebut Banser 55 akan lewat JLS dari arah Anyer.

Lalu FRR dengan temennya JMN berkumpul dengan teman lainnya di pintu masuk Perumahan Praja Mandri Kota Cilegon 18.30 WIB.

"Saat menunggu, diserang duluan oleh kelompok lain dan kabur ke Perumahan Praja Mandiri, langsung diamankan oleh warga," kata Suhel saat dikonfirmasi TribunBanten.com Jumat, (27/1/2023).

Suhel mengatakan, pada saat itu Unit Patroli Polsek Cibeber sedang melaksanakan patroli.

"Langsung mengamankan 5 orang itu," ucapnya.

Selain mengamankan pelajar tersebut, kata Suhel, pihaknya juga mengamankan barang bukti yang digunakan para pelajar saat melakukan aksi.

"Satu bilah celurit ukuran sedang diamankan dari tangan FRR dengan FARIS sebagai Admin IG Fatcil.baschot659, empat buah handphone, serta dua unit sepeda motor," tuturnya.

Baca juga: Hendak Tawuran, 9 Remaja Pembawa Celurit hingga Samurai Ini Ditangkap Polisi

Suhel mengimbau kepada para orang tua agar mengawasi putra putrinya untuk tidak terlibat atau menjadi korban penganiayaan.

"Pastikan Jam 22.00 WIB putra dan putrinya sudah berada dirumah," pungkasnya.