Kabupaten Lebak Tempati Kota/Kabupaten di Banten Tertinggi Angka Kematian Bayi, Berikut Penyebabnya

Angka kematian bayi di Kabupaten Lebak pada 2022 menjadi yang tertinggi di Provinsi Banten.

Penulis: Nurandi | Editor: Glery Lazuardi
Tribun Pekanbaru
Ilustrasi Bayi. Angka kematian bayi di Kabupaten Lebak pada 2022 menjadi yang tertinggi di Provinsi Banten. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Lebak, angka kematian bayi di Lebak pada 2022 mencapai 18,9 persen. Angka kematian bayi di Lebak itu lebih tinggi daripada di Pandeglang yang menempati peringkat kedua dengan tingkat persentase 17,95 persen. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Angka kematian bayi di Kabupaten Lebak pada 2022 menjadi yang tertinggi di Provinsi Banten.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Lebak, angka kematian bayi di Lebak pada 2022 mencapai 18,9 persen.

Angka kematian bayi di Lebak itu lebih tinggi daripada di Pandeglang yang menempati peringkat kedua dengan tingkat persentase 17,95 persen.

Baca juga: Belum Banyak Diketahui, 55 Nama Bayi Laki-laki Ini Miliki Arti yang Penuh Kebaikan dalam Islam

"Iya betul paling tinggi, jadi faktornya yang paling banyak itu di berat bayi lahir rendah (BBLR) dan prematur," kata Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Lebak, Nurlaesari, saat dihubungi TribunBanten.com, Rabu (1/2/2023).

Dia mengungkapkan berat bayi lahir rendah dan prematur itu disebabkan karena pada saat halim, ibu tidak mendapatkan pasokan gizi yang cukup.

"Jadi penyebab bayinya berat bayi lahir rendah dan prematur, karena anemia dan kurang energi si ibunya saat mengandung. Jadi kurang gizi si ibunya dan berakibat pada sang bayi," ujarnya.

Total dari data Dinkes Lebak, AKB 18,9 persen tersebut, yakni ada sebanyak 301 bayi meninggal selama tahun 2022.

Berbeda dengan tahun 2021, AKB di Lebak cukup tinggi, yakni sebesar 19,1 persen atau sebanyak 358 bayi meninggal pada tahun tersebut.

Nurlaesari menyampaikan, AKB di Lebak tersebut, tersebar di 28 kecamatan, sepanjang tahun 2022.

"Dari data Dinkes ada 301 bayi yang meninggal sepanjang tahun 2022, dan tahun menurun dibandingkan tahun lalu," katanya.

Dirinya melanjutkan harus ada penanganan yang terintegrasi dalam penanganan dan menuntaskan AKB di Kabupaten Lebak dengan penanganan yang terintegrasi.

Baca juga: Ibu di Pandeglang yang Diduga Pembuang Mayat Bayi Diperiksa Polisi

"Yang pasti memang harus terintergrasi, baik lintas program maupun lintas sektor, dan angka AKI-AKB ini berkaitan juga dengan stunting," ujarnya.

Nurlaesari menambahkan jika penanganan secara menyeluruh maka akan menurunkan juga angka AKI-AKB.

"Artinya apabila kita melakukan penanganan stunting dari awal secara menyeluruh, maka akan menurunkan AKI-AKB di Kabupaten Lebak," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved