Dimulai Tahun Ini, Pembangunan Stasiun Rangkasbitung Tahap II Telan Anggaran Rp 285 Miliar
Kementerian Perhubungan RI kembali memulai progres pembangunan Stasiun Rangkasbitung tahap II yang akan dilakukan tahun ini.
Penulis: Nurandi | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melanjutkan pembangunan Stasiun Rangkasbitung tahap II, yang akan dilakukan tahun ini.
Untuk diketahui, pembangunan Stasiun Rangkasbitung tahap I sudah dilakukan pada tahun 2022 lalu, yang menelan anggaran Rp 12,5 miliar.
Progres pembangunan Stasiun Rangkasbitung saat ini, oleh Dirjen Perkeretaapian sudah memasuki tahap II.
Kasi Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten, Alexander Reinhard mengatakan, pembangunan Stasiun Rangkasbitung tabap II akan dimulai bulan April.
"Jadi untuk pembangunan Stasiun Rangkasbitung akan dilaksanakan tahun ini. Yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan tahap dua," katanya saat ditemui TribunBanten.com di Aula Pemkab Lebak, Rabu (22/2/2023).
Pembangunan Stasiun Rangkasbitung tahun 2022 lalu, bersumber dari dana APBN yang merupakan proyek strategis nasional.
Alex menambahkan, untuk pembangunan tahun ini menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk membantu dana APBN.
"Tahun lalu itu menggunakan dana APBN, dan tahun ini menggunakan dana SBSN, jadi nanti dia multiyer dari tahun 2023 hingga 2024. Jumlah anggaran diperkirakan Rp 285 miliar untuk total keseluruhannya," ujarnya.
Dirinya menambahkan, untuk bangunannya akan dibangun dua lantai, yang berada di lahan milik negara.
"Terkait dengan usulan lain, kita akan bahas dan fokuskan lagi dengan Pemkab Lebak," katanya.
Sementara Bupati Kabupaten Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, dibangunnya Stasiun Rangkasbitung sebagai pintu masuk bagi wisatawan ke Lebak.
"Stasiun ini menjadi pintu masuk ke Lebak, bagi pengguna KRL. Untuk yang datang berwisata ke Lebak," katanya ditemui di Aula Pemkab Lebak.
Iti menuturkan, pembanggunan stasiun ini untuk mendukung tingkat pengguna KRL di Lebak, yang bisa mencapai 15.000 per hari.
"Jadi ini menjadi salah satu keunggulan bagi kita, untuk membantu mobilitas penumpang. Yang rata-rata menggunakan KRL," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.