Melihat dari Dekat Coran Semen dan Barang Bukti Kasus Pembunuhan Dua Wanita di Bekasi
Melihat dari dekat coran semen dan sejumlah barang bukti kasus pembunuhan dua wanita di Bekasi.
TRIBUNBANTEN.COM - Melihat dari dekat coran semen dan sejumlah barang bukti kasus pembunuhan dua wanita di Bekasi.
Berdasarkan foto yang didapat, tampak cor-coran semen berwarna abu-abu belum kering.
Terdapat jasad dua wanita korban pembunuhan.
Kondisi coran semen tidak rapi.
Tampak terdapat sebuah ember berisi pakaian dan kardus paket pengiriman.
Baca juga: Enam Fakta Sadis Jasad Dua Wanita Dicor di Bekasi
Selain itu, aparat kepolisian juga menemukan sejumlah barang bukti.
Yaitu, 1 buah tas warna krem berisikan 2 buah handphone, kemudian 1 bilah badik beserta sarungnya, 1 bilah pisau daging, kemudian juga baju para korban sebagai barang bukti.
Enam Fakta Sadis Dua Wanita Dicor di Bekasi
Berikut ini enam fakta sadis jasad dua wanita dicor di Bekasi.
H (48) dan Y (45), ditemukan tewas di rumah kontrakan di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Mereka diduga dibunuh pria berinisial P.
Mereka ditemukan tewas dicor di bawah tangga rumah.
Kronologi
Penemuan dua jasad wanita yang dicor menggunakan semen di sebuah rumah kontrakan di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, menggegerkan warga.
Penemuan dua korban itu berawal saat suami mencari istrinya yang hilang.
Ketua RT setempat Purwo Darmanto mengatakan, pelacakan GPS ponsel berakhir di bangunan kontrakan yang disewa oleh seorang pria berinisial P.
"Awalnya suami korban datang, katanya cari di GPS, terakhir titiknya di sini," ujar Purwo kepada wartawan di lokasi, Senin (28/2/2023).
Setelah itu, suami korban langsung berkoordinasi dengan kepolisian dengan didampingi Bimaspol setempat.
Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Wanita Dicor Semen di Bekasi, Korban dan Pelaku Saling Mengenal
Selanjutnya, pencarian korban berlanjut hingga penelusuran CCTV milik salah satu tetangga dari P.
Terlihat korban bernama H (48) dan Y (47) masuk ke dalam rumah kontrakan P.
"Kami cek CCTV lingkungan, di rekaman memang terlihat hari Minggu 26 Februari masuk ke TKP, masuk sekitar jam 17.02 WIB," ungkap Purwo.
Mengetahui ada hal yang tidak beres, tetangga sekitar bersama aparat dan suami korban mendobrak pintu rumah. Hal itu dilakukan lantaran tidak ada respons saat warga memanggil dari luar.
Saat pintu terbuka, penyewa rumah kontrakan yang juga terduga pelaku berinisial P sudah bersimbah darah.
"Ada luka sayatan, memang diduga sengaja dilakukan untuk mengakhiri hidup. Itu ditemukan ada di kamar tengah, saudara P sudah berlumuran darah," ujar Purwo.
P pun sempat dilarikan ke rumah sakit Seto Hasbadi.
Namun karena kurang penanganan, ia dipindahkan ke RSUD Kota Bekasi.
Nahas, keterangan P tak bisa digali lantaran ia dinyatakan tewas ketika dalam perjalanan.
Sementara di dalam rumah kontrakan, warga pun dibuat curiga dengan kondisi lantai tepat di bawah tangga.
Di sana, terdapat gundukan semen cor yang tampak berantakan dan belum sepenuhnya kering.
"Posisinya tangga untuk jemuran atau apa, di bawah tangga itu ada gunduk gundukan coran," jelas dia.
Polisi pun membongkar semen cor itu pada Selasa (28/2/2023) siang sekitar pukul 11.27 WIB dan menemukan jasad kedua korban.
"Sudah kami temukan, dua orang (jasad) perempuan, sudah kami saksikan bersama, sudah naik ke ambulans," ujar Hengki.
Hengki menyebut, tubuh korban ditumpuk menjadi satu dan dicor tepat di bawah tangga rumah kontrakan yang menjadi TKP.
"Itu dicor, memang ubin lama di bawah tangga, corannya masih basah. Kemudian ditumpuk lagi dengan kerikil," jelas dia.
Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Wanita Dicor Semen di Bekasi, Korban dan Pelaku Saling Mengenal
Peristiwa Sebelum Kejadian Terekam CCTV
Dalam sebuah rekaman kamera CCTV, H dan Y terlihat masuk ke rumah pelaku sebelum ditemukan tewas dicor di rumah Kavling Nusantara, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Dua wanita itu datang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna merah corak putih.
Mereka tiba hampir berbarengan dengan terduga pelaku bernama Permana.
Dari keterangan waktu CCTV, mereka tiba pada pada Minggu (26/2/2023) sekitar pukul 17.11 WIB.
Permana masuk lebih dulu, tidak lama keluar lagi dan mempersilakan H dan Y masuk.
Sejak saat itu, dua wanita tidak pernah terlihat keluar hingga dikabarkan hilang oleh suaminya dan ditemukan dalam kondisi dicor semen.
Purwo Darmanto, ketua RT setempat, mengatakan, CCTV dibuka setelah pihak suami korban datang ke lingkungannya pada Senin (27/2/2023).
Dia menceritakan, suami korban Y datang lantaran istrinya hilang sejak pamit pada Minggu (26/2/2023).
Sang suami lalu melacak keberadaan Y melalui GPS ponsel, ternyata terakhir terlihat di TKP.
"Setelah tahu ada di sini yang dicari, untuk meyakinkan ada ibu dua orang masuk sini, kami cek CCTV lingkungan," kata Purwo, dilansir dari TribunJakarta.com, Selasa (28/2/2023).
Suami Shock Tahu Istrinya Tewas
Pembunuhan dua wanita berinisial Y dan H oleh terduga pelaku berinisial P di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023), meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabat dekat korban.
Salah satu yang berduka adalah Heri, suami dari Y.
Heri serta anggota keluarga dan kerabat dekat Y dan H tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, pada Selasa sekitar pukul 12.30 WIB.
Pada saat itu, wajah Heri tampak datar dan pucat. Matanya membelalak dan berair.
Tepian bola mata Heri tampak memerah, seperti seseorang yang menangis lama.
Heri dan kerabat kedua korban tiba beberapa menit setelah mobil jenazah yang mengangkut jasad Y dan H tiba terlebih dulu pada pukul 12.14 WIB.
Awalnya, Heri dan yang lainnya berdiri cukup jauh dari mobil jenazah yang terparkir di seberang Gedung Instalasi Kedokteran Forensik.
Lambat laun, mereka perlahan mendekat ke arah mobil.
Heri memberanikan diri untuk mengintip ke dalam mobil jenazah.
Ketika mengintip, Heri termenung selama beberapa menit tanpa suara sebelum akhirnya menjauh.
Pamit Minta Izin Mengaji
Terakhir kali Heri berkomunikasi dengan Y ketika Y meminta izin untuk berangkat mengaji pada Minggu (26/2/2023) siang.
"Almarhumah awalnya izin mengaji bersama teman-teman SMP-nya ke saya," ungkap dia.
Namun, Y tidak kunjung memberi kabar hingga pukul 22.00 WIB. Pesan WhatsApp dari Heri pun tidak dibalas.
Ia menghubungi teman mengaji Y untuk menanyakan kabar istrinya. Ternyata, kegiatan mengaji sudah selesai sejak pukul 16.00 WIB.
Mulai malam itu, Heri segera mencari keberadaan Y ke beberapa rumah sakit.
Namun, ia tidak mendapat kabar apa pun.
Pada Senin (27/2/2023), Heri meminta bantuan anaknya untuk melacak keberadaan Y melalui GPS ponsel istrinya.
Ia menemukan titik terakhir ponsel Y aktif, yakni di Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Pada waktu yang bersamaan, keluarga H yang turut mencari keberadaan H juga menemukan titik itu.
Mereka tiba di sana pukul 15.00 WIB, menanyakan informasi kepada warga setempat, dan menemukan sebuah rumah yang ternyata disewa oleh kerabat dekat Y, seorang pria berinisial P.
"Saya sampai di lokasi itu jam 15.00 WIB. Tapi setelah maghrib, ada CCTV yang memperlihatkan bahwa istri saya dan temannya, H, masuk ke rumah P," tutur Heri.
"Tapi karena tidak dapat melihat di dalam rumah, sampai jam 22.00 WIB, saya belum bisa memastikan apakah para almarhumah ada di situ," imbuh dia.
Heri mengungkapkan, ia baru mengetahui bahwa istrinya telah meninggal dunia pada Selasa.
Terduga pelaku adalah teman korban
Heri mengungkapkan, terduga pembunuh istrinya itu adalah teman sekolah korban.
"P adalah teman sekolah istri saya. Saya kenal dengan tersangka," kata dia. P dimasukkan ke tempat kerja oleh Y.
Menurut Heri, inilah yang membuat kehidupan P menjadi sejahtera.
"Balasannya pada istri saya (seperti itu). Kenapa tersangka begitu tega?" ucap Heri.
"Apa pun alasannya kan bisa diomongin dan diselesaikan. Enggak harus istri saya dibunuh dengan cara sekeji itu, dicor. Coba bayangkan," imbuh dia.
Heri mengaku tidak mengetahui alasan istrinya sampai dibunuh lalu dikubur dan dicor di Bekasi Utara. "Sekarang saya masih enggak bisa menduga motifnya, karena istri saya enggak pernah cerita," ucap dia.
Polisi Masih Menyelidiki
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki hingga kini belum dapat memastikan siapa pelaku utama dari kasus pembunuhan dua orang wanita tersebut.
"Kami masih menyelidiki dan proses pendalaman. Kami proses lidik dan sidik. Nanti siapa pelakunya, akan kami dapatkan (identitasnya), apa motifnya, masih dalam tahap proses," jelas Hengki kepada awak media, Selasa.
Meski identitas pelaku mengarah kepada P selaku penyewa kontrakan, namun Hengki mengaku belum bisa menyimpulkan bahwa P adalah pelakunya.
"Saya tidak bisa menyimpulkan (apakah P bunuh diri atau tidak), bukan kewenangan saya. Nanti saja dari pihak kedokteran forensik," ucap dia.
"Dia (terduga pelaku P) sudah mengontrak di sini, kurang lebih 3 tahun dari tahun 2019, berdasarkan keterangan dari RT di sini," sambung Hengki.
Rekam Jejak Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Dikenal Dermawan, Pernah Nyalon Jadi Bupati |
![]() |
---|
Menguak Motif Dwi Hartono Habisi Kacab Bank BUMN di Cempaka Putih hingga Polisi Tangkap 15 Orang |
![]() |
---|
Selain Bimbel, Dwi Hartono Pembunuh Ilham Kacab Bank BUMN Diduga Kelola Banyak Yayasan |
![]() |
---|
Sosok Pengusaha Dalang Pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih: Pernah Hibahkan Ambulans ke Desa di Jambi |
![]() |
---|
Detik-detik Penculikan Kepala Cabang Bank Ilham Pradipta Terekam CCTV, Disergap di Parkiran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.