Polda Banten Minta Polres Cilegon Tindak Tegas Pensiunan Polisi yang Tipu Pedagang Ayam Rp 300 Juta
Saya sebagai Karo SDM, ketua panitia rekrutmen loh tidak bisa meloloskan peserta, apalagi orang di luar
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Karo SDM Polda Banten, Kombes Pol Dwita Kumu Wardana, meminta Satreskrim Polres Cilegon menindak tegas W, oknum purnawirawan Polri.
W, pria berusia 59 tahun, dilaporkan pasangan Sriyanti dan Sutrisno, warga Kampung Ajeng Baru, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.
Sriyanti dan Sutrisno, pedagang ayam potong, melaporkan W ke Polres Cilegon karena diduga melakukan penipuan dan penggelapan saat rekrutmen anggota polisi di Polda Banten pada 2017.
Baca juga: Ditipu Rp 300 Juta saat Rekrutmen Polri, Pedagang Ayam Laporkan Pensiunan Polisi ke Polres Cilegon
W saat itu masih polisi aktif yang bertugas di Dittahti Polda Banten.
Dia meminta uang Rp 300 juta jika ingin RTP, anak Sriyanti dan Sutrisno, menjadi polisi.
Namun, RTP tak lulus seleksi meskipun sudah dua kali tes menjadi polisi pada 2017 dan 2018.
Uang Rp 300 juta yang sudah diserahkan Sriyanti dan Sutrisno pun tidak kembali.
"Biar bagaimana pun, oknum purnawirawan itu sudah mencoreng institusi kita," kata Dwita kepada TribunBanten.com di ruang kerjanya, Jumat (24/3/2023).
Dia menegaskan Polda Banten selama ini melakukan rekrutmen anggota polisi secara bersih, terbuka, dan gratis tanpa biaya apa pun.
"Tapi dicederai kelakuan oknum," ucapnya.
Dwita meyakini yang dilakukan W semata-mata untuk keuntungan pribadi karena dalam rekrutmen anggota polisi murni berdasarkan kemampuan peserta.
Baca juga: Ditipu Rp 300 Juta saat Rekrutmen Polri, Pedagang Ayam Laporkan Pensiunan Polisi ke Polres Cilegon
"Saya sebagai Karo SDM, ketua panitia rekrutmen loh tidak bisa meloloskan peserta, apalagi orang di luar saya. Bohong dia itu," ujarnya.
Dwita mengimbau agar masyarakat tidak mudah tertipu oleh oknum yang mengaku bisa meloloskan peserta rekrutmen.
"Jangan lagi percaya atau teperdaya oknum-oknum yang mengaku dapat meluluskan menjadi pilihan polisi. Kasus harus diperoses tuntas karena saya yakin orang itu penipu," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.