Mahasiswi UIN Banten Diculik

Kader HMI Minta Polisi Tangkap Pelaku Penculikan Mahasiswi UIN SMH Banten: Ini Soal Kemanusiaan

Sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Provinsi Banten meminta aparat kepolisian agar menangkap pelaku penculikan SLW (20), mahasiswi UIN

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Provinsi Banten meminta aparat kepolisian agar menangkap pelaku penculikan SLW (20), mahasiswi UIN SMH Banten. 

Saking traumanya, tangan wanita asal Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang ini masih sering bergetar.

"Trauma ada, takut juga. Takut terulang lagi," kata SLW saat dihubungi TribunBanten.com, Rabu (5/4/2023).

Menurut SLW, setelah tragedi penculikan itu dia mengalami luka lebam akibat dipukul dan dicubit oleh pelaku.

Bahkan wanita semester 4 di Fakultas Hukum Syar'iah ini harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Aulia Menes.

"Saya dirawat selama tiga malam, dua hari di RS Aulia," ungkapnya.

Pasca Kejadian Korban Sering Menangis

Sementara AS bapak korban mengatakan, anaknya mengalami trauma berat. Bahkan sering menangis ketika sendiri di dalam kamar.

"Anak saya masih suka nangis, trauma kayaknya," singkatnya.

Oleh sebab itu, penyembuhan psikis dan mental SLW saat ini lebih diprioritaskan ketimbang dirinya masuk kuliah.

Diancam di Instagram

Sebelum diculik, SLW mengaku diancam melalui Direct Massage (DM) Instagram pada Kamis (30/4/2023) malam.

Ancaman itu kata SLW, menggunakan dua akun fake.

"Sebelum itu saya diancam melalui Instagram," katanya saat dihubungi TribunBanten.com, Rabu (5/4/2023).

Adapun ancaman tersebut sebagai berikut:

"'Sri lu kenapa ikun campur di komisariat' terus saya jawab, maksudnya?," ungkap SLW.

"Jangan pura-pura polos deh, gw tau lu punya koneksi di kampus kan," tanya orang tersebut yang ditirukan SLW."

"Kemarin gw lihat lu ngobrol sama pak Zaini, jadi jangan sok polos. Lihat aja apa yang kita rencanakan buat lu' kita berarti banyak kan," tambahnya.

SLW mengungkap, ancaman itu tidak ditanggapi dengan serius oleh dirinya.

Dia juga bahkan tetap menjalankan aktivitas biasa tanpa mencurigai apapun.

"Biasa aja tadinya, tapi saya enggak nyangka kalau terjadi seperti ini (Penculikan)," pungkasnya.

Baca juga: Demi Keamanan, UIN SMH Banten Larang Mahasiswi Korban Penculikan atas Dugaan PUM ke Kampus

Diancam Soal PUM dan Asmara

Menurut SLW, interogasi itu terkait pemilihan umum mahasiswa (PUM) di kampusnya.

"Nanya-nanya soal PUM. Kayak hubungan lu sama PUM apa, sama kampus apa, lu punya power apa di kampus. Kenapa cewek ikut-ikutan politik kampus, sampai menghalangi rencana gw. Kayak gitu," kata SLW kepada TribunBanten.com, Rabu (5/4/2023).

Dari penelusuran TribunBanten.com, mahasiswa di UIN SMH Banten memang sedang menggelar PUM pada (29/3/2023).

PUM tersebut untuk memilih ketua dewan eksekutif mahasiswa (Dema) dan Senat Mahasiswa Universitas (Sema U).

Selain itu, ada juga pemilihan Dema dan Sema Fakultas dan pemilihan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).

Dalam PUM tersebut, SLW mengaku sebagai tim sukses dari salah satu calon Dema Universitas.

Meski demikian, SLW tidak bisa mereka-reka penculikan tersebut terkait PUM atau tidak.

Sebab, pada (24/32023) lalu, dia juga sempat diancam oleh teman pria terkait masalah asmara.

"Ada dugaan pribadi juga, cuma enggak tau. Soalnya sempat dapat ancaman. Persoalan cinta gitu," ungkap SLW.

SLW menjelaskan, ancaman yang dimaksud yakni, dia diminta memilih antara pria A dan B yang menjadi pacarnya.

"Saya diam saja. Terus si A nyimpulin bahwa saya milih B. Terus dia bilang 'yaudah lu gak tau aja gw, bisa selicik apa gw di belakang lu, gw punya wewenang atas lu'," jelas SLW menirukan perkataan A.

Mahasiswi Korban Penculikan Dilarang ke Kampus

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten atau UIN SMH Banten larang SLW (20), mahasiswi korban penculikan orang tidak dikenal (OTK) untuk berkuliah sementara waktu.

Hal tersebut mempertimbangkan psikis dan keamanan dari SLW yang diketahui diculik oleh OTK pada Jumat (31/3/2023) pagi.

Menurut pengakuan SLW,  untuk sementara dirinya tidak diperbolehkan oleh pihak UIN SMH Banten untuk ke kampus.

Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan dirinya atas hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saya dilarang masuk ke kampus dulu, katanya tunggu sampai normal semua," katanya kepada TribunBanten.com pada Rabu (5/4/2023).

Student Kidnapped Victims Banned from Campus

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved