Profil Rycko Amelza Dahniel, Kepala BNPT Baru Pengganti Boy Rafli, Utamakan Pendekatan Kemanusiaan

Komjen Rycko Amelza Dahniel resmi menjabat sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia.

Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Komjen Rycko Amelza Dahniel resmi menjabat sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia. Komjen Rycko Amelza Dahniel menggantikan Boy Rafli Amar yang pensiun dari instansi Polri. Acara Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut digelar di Kantor Pusat BNPT pada Rabu (5/4/2023). 

TRIBUNBANTEN.COM - Komjen Rycko Amelza Dahniel resmi menjabat sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia.

Komjen Rycko Amelza Dahniel menggantikan Boy Rafli Amar yang pensiun dari instansi Polri.

Acara Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut digelar di Kantor Pusat BNPT pada Rabu (5/4/2023).

Selama menjabat sebagai kepala BNPT, Komjen Rycko Amelza Dahniel akan menempuh pendekatan kemanusiaan untuk menanggulangi terorisme.

"Bagaimana membuat manusia menjaga kemanusiaan, manusia menghormati satu sama lain. Ini penting," ujarnya.

Baca juga: Daftar Menteri Presiden Jokowi Berdasarkan Usia, Dito Mahendra yang Termuda Geser Nadiem Makarim

Pendekatan kemanusiaan selama ini telah terimplementasi dalam upaya kontra radikalisasi.

Kontra radikalisasi menggandeng tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan stakeholder lain dalam memberikan nilai-nilai kebangsaan.

Penanaman nilai-nilai nasionalisme serta nilai-nilai non-kekerasan, dengan strategi pendekatan melalui pendidikan formal maupun non-formal.

Profil Komjen Rycko Amelza Dahniel

Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Rycko dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Senin (3/4/2023).

Ia menggantikan Komjen Boy Rafli Amar yang memasuki masa pensiun.

Penetapan Rycko sebagai Kepala BNPT tertuang dalam surat Keputusan Presiden Nomor 51/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-selurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," demikian sumpah jabatan yang diucapkan Komjen Rycko di hadan Jokowi.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," tuturnya.

Sebelum menjabat sebagai Kepala BNPT, Rycko mencatatkan karier cemerlang di kepolisian.

Berikut profilnya.

Profil Komjen Rycko Amelza Dahniel Rycko lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1998.

Saat itu, dia meraih predikat Adhi Makayasa atau lulusan terbaik.

Tak hanya pendidikan kepolisian, pria kelahiran Bogor, 14 Agustus 1966 itu juga menuntaskan pendidikan S2 Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) tahun 2001.

Tahun 2008, Rycko meraih gelar doktoral Kajian Ilmu Kepolisian UI dengan predikat cumlaude.

Lulus dari Akpol, Rycko bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan.

Setelahnya, ia sempat ditugaskan di Akpol Semarang sebagai instruktur, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya.

9 November 2005, Rycko yang saat itu tergabung dalam tim Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berhasil melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya, otak di belakang Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005.

Atas capaiannya, Rycko dan sejumlah perwira polisi lain mendapat kenaikan pangkat luar biasa yang dianugerahkan oleh Kapolri saat itu, Jenderal Susanto.

Kenaikan pangkat tersebut Rycko raih bersama sejumlah koleganya seperti Tito Karnavian, mantan Kaplolri yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri (Mendagri), juga mantan Kapolri Idham Azis.

Setelahnya, karier Rycko kian moncer.

Dia sempat ditunjuk sebagai Kapolres Jakarta Utara. Tahun 2009, dia dipercaya menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sejumlah jabatan strategis lainnya yang pernah diemban Rycko antara lain Wakapolda Jawa Barat (2013-2014), Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Lembaga Pendidikan Polri atau STIK Lemdikpol (2014-2016), dan Kapolda Sumatera Utara (2016-2017).

Baca juga: Mengenal Dito Ariotedjo, Menpora 32 Tahun dari Partai Golkar yang Baru Dilantik Presiden Jokowi

Lalu, Gubernur Akademi Kepolisian (2017-2019), Kapolda Jawa Tengah (2019-2020), Kepala Badan Intelijen dan Keamanan atau Kabaintelkam Polri (2020-2021), dan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri (2021-Maret 2023).

Pada 1 Agustus 2020, Rycko diangkat sebagai Guru Besar dalam jabatan profesor Kajian Ilmu Kepolisian pada Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Pertengahan 2020 lalu, nama Rycko sempat digadang-gadang menjadi calon Kapolri pengganti Idham Azis.

Namun, pada akhirnya Presiden Jokowi menunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Komjen Rycko Amelza Dahniel, Kepala BNPT Baru, Mantan Ajudan SBY"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved