Khazanah Islam

Ini Tanggal Hari Raya Idul Adha 2023/10 Dzulhijjah 1444 H Versi Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah

Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji 2023  yang diperingati setiap 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal berapa?

|
Editor: Siti Nurul Hamidah
Freepik.com/pikisuperstar
Ilustrasi - Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji 2023  yang diperingati setiap 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal berapa? 

TRIBUNBANTEN.COM - Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji 2023  yang diperingati setiap 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal berapa?

Ada sejumlah perbedaan Hari Raya Idul Adha 2023 menurut Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU), dan pemerintah.

Idul Adha 2023 atau 10 Dzulhijjah 1444 H umat muslim di Indonesia tidak sama seperti halnya Idul Fitri 1444 H lalu.

Pasalnya Pengurus Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dan telah menetapkan Lebaran Idul Adha 2023 pada tanggal 28 Juni 2023.

Baca juga: 8 Doa Pembuka Rezeki Suami Istri di Bulan Syawal, Raih Rezeki Penuh Berkah untuk Keluarga

"Tanggal 1 Dzulhijjah  1444 H jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023 M. Hari Arafah (9 Dzulhijjah  1444 H) jatuh pada hari Selasa Wage, 27 Juni 2023 M. Iduladha (10 Dzulhijjah  1444 H) jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Juni 2023 M," bunyi Maklumat bernomor 1/MLM/I.0/E/2023, dikutip Surya, Sabtu (29/4/2023).

Adapun Pengurus Pusat Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan Idul Adha secara hisab jatuh pada tanggal 29 Juni 2023, dan akan dipastikan kembali setelah melakukan rukyatul hilal.

Dalam hal ini Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah dan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H setelah menggelar sidang isbat, seperti halnya penetapan Ramadan dan Idul Fitri.

Amalan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Sebelum peringatan Lebaran Idul Adha, umat Islam dianjurkan berpuasa selama 9 hari. Mulai 1 - 9 Dzulhijjah.

Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak amal ibadah selama 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah. Apa saja amalan tersebut?

Menurut Achmad Shobah Al Aziz, Mahasiswa University Al-Azhar Cairo, Mesir amalan yang dianjurkan berdasarkan hadist berikut.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Tidak ada hari-hari yg lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa didalamnya setara dg setahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dg shalat pada malam Lailatul Qadar.

Catatan: Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Tirimidzi dalam kitab Sunannya (juz I halaman 131, hadits nomor 758).

Berikut sanad dan matannya :

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved