Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 11 Kurikulum Merdeka Majas yang Digunakan dalam Puisi Aku Ingin

4. Sebutkan satu gaya bahasa kiasan (majas) yang digunakan dalam puisi tersebut. Jelaskan alasan kalian. Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA.

Penulis: Vega Dhini | Editor: Vega Dhini
Freepik.com
Ilustrasi - Alat tulis untuk siswa belajar kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 107. 

TRIBUNBANTEN.COM - Dalam kunci jawaban berikut, simak pembahasan BAB 4 Menulis Puisi yang Menginspirasi Adanya Kesempatan untuk Semua.

Pertanyaan di atas merupakan materi Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XI Kurikulum Merdeka.

Simak materi kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 107 dalam artikel ini.

Ilustrasi - Alat tulis untuk siswa belajar
Ilustrasi - Alat tulis untuk siswa belajar (Freepik.com)

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 107 ditujukan bagi orangtua untuk membimbing proses belajar siswa.

Diharapkan orangtua bisa membimbing kegiatan belajar siswa di rumah dengan semangat.

Rangkuman kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 107 hanya sebagai panduan, jawaban dari setiap soal tidak terpaku dari kunci jawaban ini.

Jawaban bisa berbeda dan tidak terpaku pada kunci jawaban yang disajikan dalam artikel ini.

Diharapkan siswa bisa mencari jawaban sendiri dari setiap soal yang disajikan.

Pada materi kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 107 siswa diminta membaca puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono.

Simak pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 107 selengkapnya berikut ini.

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 109 - 110, Siapa Sajakah yang Mengenakan Pakaian Profesi?

Baca juga: KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 108: Nilai-Nilai Kehidupan dalam Cerita Pendek

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 107

B. Mengenal Unsur-Unsur Puisi

Membaca puisi agar dapat mengenali unsur-unsur puisi.

Puisi adalah ragam karya sastra dengan unsur puitika diksi dan asosiasi, majas, imaji, dan rima irama. Pantun dan syair terikat rima, jumlah baris dan bait. Pantun dan syair termasuk puisi lama. Puisi modern tidak terikat rima, bait, dan baris, sehingga disebut puisi bebas. Pemakaian kosakata lebih banyak menggunakan bahasa sehari-hari. Namun, puisi modern tetap menggunakan diksi yang indah dan majas untuk mengungkapkan perasaan maupun maksud penyair.

Kegiatan 1 Membaca puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono

Setiap karya sastra mempunyai struktur yang berbeda. Seperti halnya karya sastra puisi, ciri fisiknya berbeda dengan cerpen atau bentuk prosa lainnya. Karya sastra puisi mempunyai struktur fisik dan batin. Tipografi puisi modern tergambarkan dalam bentuk susunan bait-bait sajak.

Kosakata yang digunakan dalam puisi modern dapat ditemukan dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Namun, diksinya tetap dapat mengungkapkan arti yang mendalam dari perasaan penyair atau penulis.

Bacalah puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono di bawah ini. Perhatikan pilihan kata, baris, dan persajakan. Bayangkanlah suasana yang digambarkan penulis dari pemilihan kata dan gaya bahasa yang digunakan.

TEKS 3

Aku Ingin
Karya Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat
Diucapkan kayu kepada api
Yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat
Disampaikan awan kepada hujan
Yang menjadikannya tiada

Kegiatan 2 Menjawab pertanyaan berdasarkan puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono.

Unsur pembangun puisi secara fisik disebut struktur fisik. Menurut Waluyo (1987, dalam Raharjo, 2018: 44) struktur fisik dari puisi terdiri atas diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, (gaya bahasa), dan tipografi.

1. Diksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Menurut Raharjo (2018: 44), diksi tidak hanya berkaitan dengan pemilihan kata, tetapi juga urutan, dan kekuatan atau daya magis kata. Setiap penulis mempunyai keunikan masing-masing yang terefleksikan dalam kosakata dan susunan kata yang dirangkai menjadi sebuah puisi. Pemilihan dan penyusunan kata yang tepat dan selaras bahkan dapat menyajikan makna kata yang terasa gaib dan kuat bagi pembaca.

2. Kata Konkret
Konkret berarti nyata atau berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Walaupun kata konkret bermakna sesuatu yang nyata, namun pilihan kata konkret dalam puisi terkait dengan kiasan atau perlambangan yang ingin disampaikan oleh penyair. Pemilihan kata konkret dapat membantu pembaca mengimajinasikan maksud penulis.

3. Pengimajian
Pengimajian pada puisi tergantung pada pilihan kata konkret dan cara merangkainya. Penghayatan makna kata dalam baris-baris puisi dilakukan melalui penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Secara berurutan disebut imaji visual, imaji auditif, dan imaji taktil.

4. Bahasa Figuratif (Gaya Bahasa)
Penggunaan gaya bahasa pada puisi adalah untuk menambah pengimajian. Selain itu juga digunakan untuk menyampaikan banyak maksud dengan singkat. Penggunaan bahasa kiasan membuat puisi lebih indah, menciptakan efek lebih kaya, dan efektif. Perlambangan membantu penyair memperjelas makna.

5. Tipografi
Tipografi menunjukkan susunan puisi yang membedakannya dengan karya sastra lainnya, yakni prosa maupun drama.

Buatlah kelompok dengan 2-3 kawan kalian untuk membahas unsurunsur puisi di atas. Puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono akan digunakan untuk pembahasan ini. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

4. Sebutkan satu gaya bahasa kiasan (majas) yang digunakan dalam puisi tersebut. Jelaskan alasan kalian.

Kunci jawaban: Gaya bahasa kiasan atau majas yang digunakan dalam puisi tersebut adalah majas personifikasi, karena terdapat kalimat "dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api" dan "dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan". Gaya bahasa tersebut mengiaskan benda mati yaitu kayu, api, awan dan hujan seolah-olah memiliki sifat atau bertingkah laku layaknya manusia.

Sumber: Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved