Ngaku Bujangan Oknum Guru di Tangsel Hamili Siswinya, Beri Uang Rp 3 Juta lalu Menghilang

GM, seorang oknum guru di Tangerang Selatan, menghamili siswinya, RW. Semula, GM mengaku bujangan untuk mendekatai korban.

Editor: Glery Lazuardi
Tribun Network
Ilustrasi ibu hamil. GM, seorang oknum guru di Tangerang Selatan, menghamili siswinya, RW. Semula, GM mengaku bujangan untuk mendekatai korban. Setelah mengetahui RW hamil, pelaku memberikan uang Rp 3 Juta untuk aborsi. GM dan istrinya menghilang. Kini, RW hamil enam bulan. RW melaporkan GW ke Polres Tangerang Selatan. Laporan tercatat dengan nomor TBL/B/1115/VI/2023/SPKT/POlres Tangsel/Polda Metro Jaya, tertanggal 6 Juni 2023. 

Tak lama kemudian, korban mulai mengalami gejala muntah-muntah dan pusing. Karena penasaran, dia mencoba tes kehamilan dan hasilnya positif.

Perasaan cemas dan takut campur aduk, hingga membuatnya berupaya menutupi kehamilan itu.

"Awalnya saya sering muntah-muntah, saya takut, terus saya coba pakai test pack dan hasilnya positif," katanya.

Baca juga: Daftar 23 Kampus yang Ditutup Kemendikbud, Satu Ada di Tangerang Selatan Banten

Sejak meyakini dirinya hamil, korban berupaya menghubungi GM.

Namun bukannya bertanggung jawab, GM justru memberikan korban uang sebesar Rp3 juta untuk biaya aborsi.

Setelah itu, GM memblokir akses kontak telepon maupun media sosial korban.

RO, ibu RW dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak dapat menerima kejadian ini karena GM sudah merusak masa depan anak mereka.

"Kami telah melaporkan kejadian ini ke Polres. Kami tidak dapat menerima kejadian ini, karena hal ini merusak masa depan anak saya, terlebih lagi dia masih bersekolah," ujar sang ibu dengan tegas.

Pihak Sekolah Bantu Cari Solusi

Kepala Sekolah tempat RW belajar, yang berinisial R, menyatakan bahwa pihak sekolah baru mengetahui kasus ini dan akan mengunjungi keluarga RW untuk mencari solusi terbaik.

"Kami akan menyelidiki dan mencari informasi lebih lanjut, dan kemudian kami akan mengunjungi keluarganya. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan kami akan mencari solusi yang bijaksana," jelas R saat dikonfirmasi terkait kasus itu.

Dengan begitu, kasus ini menimbulkan keprihatinan dan kecaman dari berbagai pihak, mengingat bahwa kehamilan di luar nikah merupakan pelanggaran serius terhadap hak-hak individu dan etika moral.

Tindakan pelaku yang seorang pendidik menunjukkan kegagalan dalam melindungi dan membimbing para siswa.

Penting bagi masyarakat dan institusi pendidikan untuk memastikan keamanan dan keberlangsungan pendidikan para siswa.

Langkah-langkah efektif perlu diambil untuk menjaga integritas dan perlindungan terhadap siswa, termasuk penerapan protokol keamanan di sekolah dan pemantauan ketat terhadap perilaku guru dan staf pendidikan.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved