Ketum PP Muhammadiyah Beberkan Kriteria Capres-Cawapres Jelang Pilpres 2024

Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir membeberkan kriteria calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ideal di Pilpres 2024

Penulis: Abdul Rosid | Editor: Abdul Rosid
Dok/Muhammadiyah.or.id
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir membeberkan kriteria calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ideal di Pilpres 2024. 

TRIBUNBANTEN.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir membeberkan kriteria calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ideal di Pilpres 2024.

Haedar Nashir menyebutkan, capres dan cawapres di Pilpres 2024 harus sosok negarawan. Mereka harus siap mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan golongan.

“Secara umum calon presiden itu, siapapun yang nanti jadi presiden dan wakil presiden, dia kepala pimpinan eksekutif dan kepala negara. Dalam konteks kepala negara, dia harus menjadi milik semua golongan," kata Haedar Nashir dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: PP Muhammadiyah Soroti Perpanjangan Masa Jabatan Kades: Ini Tidak Sehat

"Jadi dari manapun dia dicalonkan dan dia nanti mungkin berkoalisi, tapi dia harus jadi negarawan, mengutamakan kepentingan politik kebangsaan dan kenegarawanan. Jangan lagi bahwa kalau dari partai politik pendukungnya, maka hanya mengurus urusan yang jadi pendukungnya. Jadi ini penting ke depan,” lanjutnya.

Sebagai seorang pemimpin negara, Haedar menekankan agar calon tersebut berorientasi pada Pancasila, UUD 1945, dan cita-cita kenegaraan.

Selain itu, calon tersebut juga harus menjadi tokoh yang mampu menggerakkan kemajuan Indonesia di berbagai sektor.

“Itu harus jadi patokan dan mereka harus menjadi figur dan sekaligus membawa kemajuan Indonesia di tengah persaingan regional dan global yang kemajuan itu bukan saja bersifat pragmatis, ekonomi, politik, demokrasi semata, tapi kemajuan yang bersifat menyeluruh,” urainya.'

Lebih dari itu, Haedar mengatakan bahwa saat ini belum ada kriteria khusus dari Muhammadiyah soal siapa calon yang memenuhi kriteria tersebut.

Kata dia, siapapun yang berjiwa negarawan dan mengutamakan kepentingan semua golongan layak untuk menjadi seorang pemimpin Indonesia.

“Kita tidak ingin masuk pada kriteria, tapi pesan moral yang besar adalah kata kuncinya harus menjadi negarawan. Boleh dalam kontestasi politik mereka menjadi politisi tapi begitu terpilih, dia harus jadi negarawan. Tapi untuk jadi negarawan kan harus dimulai dari sekarang,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved