Rekomendasi Pesantren Favorit di Indonesia: Darussalam Gontor, Santrinya Jago Bahasa Arab & Inggris
Simak rekomendasi pondok pesantren terbaik untuk menimba ilmu agama dan umum, yaitu Ponpes Darussalam Gontor.
TRIBUNBANTEN.COM - Simak rekomendasi pondok pesantren terbaik untuk menimba ilmu agama dan umum.
Ya, pondok pesantren ini bernama Pondok Modern Darussalam Gontor.
Pesantren yang sering dikenal sebagai Pondok Modern Gontor ini adalah salah satu pondok pesantren modern terbesar dan paling populer se-Indonesia.
Baca juga: Mengenal Daar El-Qolam, Pesantren Terbesar di Banten Tempat Nyantri Almarhum Ustaz Jefri Al Buchori
Pesantren yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini merupakan pelopor pondok pesantren modern di Indonesia.
Darussalam Gontor terkenal dengan penerapan disiplin, penguasaan bahasa asing (Arab dan Inggris), kaderisasi dan jaringan alumni yang sangat kuat.
Jumlah santri di pondok ini mencapai ribuan, yang berasal dari seluruh peloksok negeri Indonesia tercinta ini.
Bahkan ada santri yang berasal dari luar negeri, seperti Malaysia, Brunai, dan lainnya.
Menurut laman resmi Gontor, disebutkan bahwa PMDG adalah lembaga pendidikan murni, yang tidak berafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi kemasyarakatan apapun.
Pondok ini didirikan pada tanggal 20 September Tahun 1926 Masehi, bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal Tahun 1345 Hijriah.
Dalam peringatan Maulid Nabi SAW, diikrarkan berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), oleh tiga Kyai bersaudara.
Ketiganya dikenal dengan sebutan Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu K.H. Ahmad Sahal (1901-1977), K.H. Zainudin Fananie (1908-1967), dan K.H. Imam Zarkasyi (1910-1985).
Gontor menerapkan konsep pendidikan asrama (boarding school) yang memadukan model pesantren klasik/salaf dengan kurikulum modern.
Model pesantren ditujukan agar "segala yang dilihat, didengar, dan diperhatikan santri di pondok ini adalah untuk pendidikan".
Sedangkan kurikulum modern ditampilkan melalui integralnya pendidikan agama dan pendidikan umum, antara tarbiyah dan talim: sehingga menghasilkan ciri modern yaitu berpikir integral, berpikiran maju, tidak dikotomis, adil dan menghargai efisiensi waktu.
Materi kependidikan di Pondok Modern Gontor meliputi keimanan, keislaman, akhlak karimah, keilmuan, kewarganegaraan, kesenian dan keterampilan, kewirausahaan, dakwah & kemasyarakatan, kepemimpinan, manajemen, keguruan, pendidikan jasmani dan kesehatan, pendidikan kewanitaan (khusus pesantren putri).
Mengingat tingginya minat masyarakat untuk memasukkan anaknya di Gontor, dan keterbatasan fasilitas yang tersedia di Kampus Pondok Modern Darussalam Gontor.
Serta untuk memberikan bekal yang lebih baik kepada para calon santri, yang ingin masuk di Pondok Modern Darussalam Gontor, akhirnya dibuka cabang-cabang Gontor di beberapa tempat, yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pesantren alumni Gontor juga tersebar di seluruh nusantara dan tergabung dalam Forum Pesantren Alumni (FPA) Gontor.
Menurut K.H. Hasan Abdullah Sahal, saat bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres pada 10 Maret 2016, Pesantren Alumni Gontor yang sudah terdata berjumlah 380 pesantren dan masih banyak lagi yang belum terdata. Saat ini FPA Gontor diketuai oleh Dr. K.H. Zulkifli Muhadli.
Pondok Modern Darussalam Gontor sendiri sangat memperhatikan pasilitas penunjang bakat, dan keterampilan para santrinya.
Salah satunya adalah, memiliki fasilitas stadion pesantren, yang diberi nama 'Darussalam Gontor Stadium', dengan satu tribun yang dapat menampung ratusan hingga ribuan penonton.
Stadion ini juga dapat digunakan oleh selain santri, dan ustadz di Pondok Modern Darussalam Gontor.
Stadion ini pernah digunakan untuk ajang-ajang tertentu, seperti Liga Santri Indonesia.
Selain itu Ponpes Darussalam Gontor terkenal dengan pendidikan bahasanya.
Baca juga: Rekomendasi Pondok Pesantren Favorit di Banten yang Dikelilingi Alam Indah & Sejuk: Ponpes La Tansa
Ya, Bahasa Arab dan Inggris menjadi bahasa wajib yang diucapkan setiap hari.
Sehingga, mau tidak mau, seluruh santrinya akan berusaha belajar Bahasa Inggris dan Arab, dan mempraktekannya setiap hari, setiap saat.
Tidak heran, lulusan Darussalam Gontor, rata-rata jago-jago dalam berbahasa asing, khususnya Arab dan Inggris.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.