Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum Merdeka, Apa Pesan yang Hendak Disampaikan Penulis?
Menurut kalian, apa pesan yang hendak disampaikan penulis cerita “Nama Keluarga”? Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka.
Penulis: Vega Dhini | Editor: Vega Dhini
TRIBUNBANTEN.COM - Dalam kunci jawaban berikut, siswa diajak untuk membahas soal dalam BAB I Demi Keluarga.
Pertanyaan di atas merupakan materi Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Kurikulum Merdeka.
Simak materi kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 18, 19, 20 dalam artikel ini.

Kunci jawaban ini ditujukan bagi orangtua untuk membimbing proses belajar siswa.
Diharapkan orangtua bisa membimbing kegiatan belajar siswa di rumah dengan semangat.
Rangkuman kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 18, 19, 20 hanya sebagai panduan, jawaban dari setiap soal tidak terpaku dari kunci jawaban ini.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Kurikulum Merdeka, Cara Mimi Menunjukkan Kemarahannya
Jawaban bisa berbeda dan tidak terpaku pada kunci jawaban yang disajikan dalam artikel ini.
Diharapkan siswa bisa mencari jawaban sendiri dari setiap soal yang disajikan.
Pada materi kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 18, 19, 20 siswa diminta memahami teks “Nama Keluarga”.
Simak pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 18, 19, 20 selengkapnya berikut ini.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 14, Bersifat Subjektif
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 18, 19, 20
Kegiatan 8a: Memahami Teks “Nama Keluarga”
Membaca
Teks ini mendeskripsikan sistem kekerabatan suku Minangkabau. Bacalah dengan saksama.
Nama Keluarga
Saat mempelajari sensus penduduk, aku dan teman-teman di kelas berlatih mengisi formulir sesuai data. Banyak kolom yang harus kami isi termasuk nama ayah dan nama ibu.
Salah satu temanku heran, mengapa nama belakangku sama dengan nama belakang ibuku, bukan ayahku.
Katanya, “Biasanya nama anak mengikuti nama ayahnya, seperti Miko Sirait yang bersuku Batak, ayahnya bernama Tegar Sirait. Ada juga anak yang tidak menggunakan nama keluarga. Namaku, Anin Prasetyani, berbeda sama sekali dengan nama orang tuaku. Aku heran, kok nama belakangmu mengikuti nama ibumu?”
Iya juga, ya. Selama ini aku tidak memikirkannya. Pertanyaan Anin membuatku penasaran.
Di rumah, meluncurlah pertanyaanku, “Bu, mengapa aku memakai nama Chaniago, bukan nama Jambak seperti nama Ayah?”
Ibu tertegun sejenak, tetapi segera berbicara dengan penuh semangat. Kebudayaan Minangkabau terkenal dengan sistem matrilineal, yaitu menetapkan garis keturunan berdasarkan garis keturunan ibu. Jadi, marga anak akan mengikuti marga ibu. Budaya ini sudah lama berlangsung dan masih bertahan hingga kini.
Bagi orang Minangkabau, garis keturunan erat sekali hubungannya dengan adatnya. Perempuan dewasa atau ibu memiliki kedudukan yangtinggi dan menjadi lambang kehormatan keluarga. Ibu juga memiliki peran krusial dalam mengambil keputusan dalam keluarga.
“Wah, anak Ibu dua-duanya laki-laki. Ibu tak punya penerus keturunan. Apakah marga Chaniago bakal lenyap?” tanyaku.
“Perempuan bermarga Chaniago bukan hanya Ibu, Arifin,” sahut Ibu sambil tertawa.
Benar juga. Ibu memiliki beberapa sepupu perempuan dan sejumlah kerabat jauh.
“Ibu tidak menyesal tidak punya anak perempuan?” aku menggodanya. Ibu tersenyum dan melanjutkan pembicaraannya tentang masyarakat Minangkabau. “Garis keturunan dan kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi inti dari sistem kekerabatan matrilineal di Minangkabau ini adalah paruik. Setelah Islam masuk ke Minangkabau, istilah ini disebut kaum.”
“Dahulu, mereka tinggal dalam sebuah rumah gadang yang bisa didiami oleh banyak orang. Ikatan batin sesama anggota kaum ini kuat sekali. Mereka bersama-sama menjaga kehormatan kaumnya dengan semboyan orang sekaum sehina semalu. Anggota yang melanggar adat akan mencemarkan nama seluruh anggota kaum. Karenanya, seluruh anggota selalu diajak menjaga kehormatan dan tidak menyimpang dari peraturan. Para perempuan yang sudah dewasa selalu mengawasi rumah gadangnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.” kata Ibu lagi.
“Masih penasaran?” tanya Ibu. Aku menjawabnya dengan pelukan. Sebagian penjelasan Ibu tidak kupahami. Belasan tahun hidup bersama Ibu, aku hanya tahu bahwa dendeng balado buatannya enak. Aku baru tahu bahwa Ibu sangat mencintai budayanya, walau dia sudah merantau jauh dari kampung halaman. Ibu bahkan menyematkan nama marganya pada namaku dan nama adikku, walaupun kebiasaan tersebut tidak dilakukan oleh semua orang Minangkabau.
Farida & Nukman, 2020)
Setelah kalian selesai membaca teks “Nama Keluarga”, buatlah kelompok diskusi terdiri atas 3—5 orang dan bahaslah pertanyaan berikut ini.
5. Menurut kalian, apa pesan yang hendak disampaikan penulis cerita “Nama Keluarga”?
Kunci jawaban
5. Pesan yang hendak disampaikan penulis cerita “Nama Keluarga” adalah betapa pentingnya menjaga tradisi dari tempat kita berasal dan menghargai setiap perbedaan yang dimiliki keluarga lain.
Sumber: Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Kurikulum Merdeka, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kompleks Kemdikbudristek Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(TribunBanten.com/Vega)
Kunci Jawaban PAI Kelas 3 SD Halaman 197, Kalimah Tayyibah Terdapat pada Tabel Nomor . . |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 3 SD Halaman 197 Ucapan Insyaallah Tepat Digunakan pada Pernyataan Nomor . . |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11, Menyimak Estetis Teks Puisi |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11, Mengevaluasi Teks Puisi Hujan Bulan Juni |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11, Menafsirkan Teks Puisi Penerimaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.