Ratusan Pengendara Motor Listrik Konvoi Kampanye Wujudkan Jakarta Bebas Merdeka dari Polusi
saat ini terjadi pencemaran udara yang masif dan kontribusinya didominasi kendaraan bermotor.
TRIBUNBANTEN.COM - Dua ratus pengendara motor listrik konvoi untuk kampanye mewujudkan Jakarta merdeka dari polusi.
Selain itu, konvoi PLN bersama Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) bertema "Fun Ride Kemerdekaan RI" juga untuk menyemarakkan HUT Ke-78 RI.
Bahkan, konvoi itu juga diikuti Menteri Perhubungan Budi Karya.
Baca juga: Kisah Norita 5 Bulan Pakai Mobil Listrik dan Pengalaman Ojol Gunakan Motor Listrik
Menurut dia, saat ini terjadi pencemaran udara yang masif dan kontribusinya didominasi kendaraan bermotor.
Namun, Budi mengaku bersyukur masyarakat mau terlibat untuk mengadakan kegiatan konvoi motor listrik dengan sukarela.
Konvoi motor listrik itu sebagai satu di antara bentuk upaya mengurangi polusi.
"Kita sudah melakukan langkah yang baik bagi lingkungan kita untuk mewujudkan Indonesia Net Zero Emission 2060. Semoga ini menjadi masif, sehingga dapat menurunkan polusi,” ujar Budi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah untuk mengurangi polusi melalui penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Dukungan itu dengan menyediakan infrastruktur yang memadai bagi seluruh masyarakat.
Komitmen penurunan polusi ini juga searah dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang berbasis impor dan beralih ke sumber energi baru terbarukan (EBT) domestik.
Baca juga: Hanya Rp 2.500 untuk Menempuh Jarak 50 Kilometer Pakai Motor Listrik, Lebih Hemat 75 Persen dari BBM
Beralih ke kendaraan listrik sangat menguntungkan masyarakat karena biaya operasionalnya lebih rendah.
Sebagai gambaran, untuk jarak tempuh 50 km menggunakan sepeda motor menghabiskan satu liter bahan bakar minyak (BBM) dengan biaya berkisar Rp 13.000.
Konsumsi itu sama dengan menghabiskan 1,2 kWh listrik dengan biaya berkisar Rp 2.500.
Padahal, emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,3 kg CO2e.

Menurut Darmawan, menggunakan motor listrik lebih hemat biaya 80 persen daripada menggunakan sepeda motor BBM.
"Di sisi lain, dengan menggunakan kendaraan listrik kita juga sudah mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon untuk mendukung mewujudkan udara yang lebih segar dan bersih," ucapnya.
Ketua Aismoli Budi Setiyadi mengatakan konvoi motor listrik ini merupakan bentuk apresiasi kepada pemerintah atas dukungannya untuk pengembangan industri KBLBB di Indonesia.
Melalui konvoi ini, Aismoli juga bermaksud mengajak masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
“Kami juga akan bekerja sama dengan PLN untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan kendaraan listrik," kata Budi Setiyadi.
Baca juga: Mudahkan Pengguna Motor Listrik, Produsen Kolaborasi Standardisasi Perangkat Baterai
Kegiatan konvoi ini digelar sebagai bentuk inisiasi untuk menyadarkan masyarakat untuk beralih ke sepeda motor listrik.
"Terlebih saat ini, polusi di Jakarta sudah semakin tidak baik,” ucapnya.
GM PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, mengatakan infrastruktur kendaraan listrik yang disediakan PLN di Jakarta sudah cukup memadai.
Saat ini, di Jakarta telah terdapat 40 lokasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dengan 64 charger, 245 lokasi stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dengan total 290 kabinet, dan 3.256 buah stasiun pengisian listrik umum (SPLU).
Baca juga: Daftar Tempat Cas Motor Listrik di Lebak, Wajib Tahu!
Menurut Lasiran, sudah banyak kerja sama PLN terkait kendaraan listrik, di antaranya penyediaan SPKLU, SPLU, SPBKLU, dan kampanye penggunaan kendaraan listrik seperti melalui fun ride.
Selain bentuk pengurangan polusi udara, kendaraan listrik juga sebagai upaya dukungan kepada pemerintah dalam mencapai karbon netral pada tahun 2060.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.