Perang di Ukraina Bisa Panjang, NATO Sebut Perdamaian akan Tercapai jika Rusia Kalah
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan anggota NATO harus bersiap menghadapi perang panjang di Ukraina.
Rusia menyatakan pihaknya terbuka terhadap solusi diplomatik terhadap perang tersebut.
Namun, Rusia mensyaratkan Ukraina untuk menyerahkan Donetsk, Lugansk, Kherson, Zaporozhye, dan Krimea.
Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan negosiasi akan dilakukan “bukan dengan Zelensky, yang merupakan boneka di tangan Barat, namun secara langsung dengan majikannya.”
Baca juga: Kim Jong-Un Temui Putin, Korea Utara Nyatakan Dukungan ke Rusia, AS-Eropa Kelabakan
Ukraina: Pasokan Senjata adalah Kunci Kemenangan
Meski Rusia dan Ukraina diharapkan dapat melakukan negosiasi damai, pihak Ukraina menilai upaya itu hanya sia-sia karena Rusia bersikeras menganeksasi wilayahnya sebagai syarat perdamaian.
Ketua Dewan Keamanan Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan satu-satunya cara untuk mengakhiri perang adalah jika sekutunya mempercepat pengiriman senjata.
“Menolak atau menunda pengiriman senjata modern ke angkatan bersenjata Ukraina merupakan dorongan langsung kepada Kremlin untuk melanjutkan perang, bukan sebaliknya,” kata Oleksiy Danilov, Sabtu (16/9/2023), dikutip dari POLITICO.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul NATO Siap Perang Panjang di Ukraina, Perdamaian Tercapai jika Rusia Kalah

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.