Bocah Korban Penganiayaan di Tangerang Ogah Pulang ke Rumah, tapi Kondisi Semakin Baik
NT (4), bocah korban penganiayaan di Tangerang, Banten ogah pulang ke rumah. NT diduga masih mengalami trauma akibat penganiayaan tersebut.
TRIBUNBANTEN.COM - NT (4), bocah korban penganiayaan di Tangerang, Banten ogah pulang ke rumah.
NT diduga masih mengalami trauma akibat penganiayaan tersebut.
Kini, NT tinggal di Rumah Aman Yayasan Peduli Anak.
Baca juga: Kode Tawuran Remaja di Tangerang: Komunikasi via Media Sosial
Pejabat Sementara Ketua Umum Komisi Nasional Perlidnungan Anak (Komnas PA), Lia Latifah mengungkap kondisi NT. Menurut dia, NT semakin baik.
"Semakin baik, interaksinya makin baik, keceriannya baik. Hanya memang belum mau dikembalikan kepada orangtuanya," ujarnya.
Setiap harinya, RY terus menjalin komunikasi dan membujuk anak tirinya itu untuk pulang. Akan tetapi, upaya itu gagal karena selalu ditolak NT.
"Setiap hari biasanya orangtuanya telepon, selalu ditanyain mau pulang apa enggak? Tapi (NT) selalu jawabannya, 'Aku belum mau pulang. Aku mau di sini aja'," ucap Lia.
Karena itu, Lia menyarankan RY untuk membangun kembali rasa kepercayaan anak tirinya itu terlebih dahulu, sebelum memintanya pulang.
Sebab, kekerasan fisik yang dialami NT cukup membekas.
"Ibu (tirinya) harus melakukan pendekatan-pendekatan yang baik kepada korban, karena psikisnya dia ini memang cukup membekas. Jadi setiap kali dia melihat luka-luka tubuhnya itu selalu menyebutkan aksi apa saja yang dilakukan ibunya kepada dia," tutur Lia.
Adapun NT diduga dianiaya ibu tirinya hingga mengalami luka lebam di sekujur tubuh.
Korban diduga dianiaya di rumah kontrakan mereka, Kompleks Lapas Kelas 1 Tangerang, RT 005 RW 04, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Baca juga: Indahnya Masjid Agung Banten Lama di Malam Hari, Wisata Terpopuler di Kota Serang
Berdasarkan pengakuan NT, ketua RT setempat bernama Bowo Prayitno mengatakan bahwa korban dipukul menggunakan kayu.
Korban juga dicakar dan dicubit oleh RY.
Bowo menambahkan, RY juga membenturkan kepala anak tirinya ke lantai.
"Ibunya juga jedotin korban. Itu ada ada tiga luka di kepala akibat dijedotin," ucap Bowo, Senin lalu.
Teranyar, RY telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, dia tidak ditahan karena memiliki bayi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kondisi Bocah yang Dianiaya Ibu Tiri di Tangerang Semakin Baik, tapi Belum Mau Pulang ke Rumah"
The condition of the boy who was abused by his stepmother in Tangerang is getting better, but he doesn't want to go home yet
| Kondisi Terkini Korban Dugaan Bullying di SMPN 19 Tangsel, Masih Dirawat di Ruang ICU |
|
|---|
| Untirta Segera Buka 7 Prodi Dokter Spesialis, Resmi Dapat Rekomendasi LLDIKTI |
|
|---|
| Kisah Perjalanan Karier Tri Nurtopo, Jadi ASN Tahun 1990 Hingga Jabat Kadisbub Banten Sejak 2018 |
|
|---|
| Kantor Bahasa Banten Minta Pemda Dukung Penggunaan Bahasa Daerah, Devyanti Beberkan Soal SE Mendagri |
|
|---|
| Ayu Chairun Nurisa Ingin Damai, Pihak Ashanty Ungkap Sulit Cabut Laporan: Harusnya dari Awal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/ilustrasi-penganiayaan-kdrt-kekerasan-terhadap-perempuan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.