Soal Pajak Hiburan Naik Jadi 40-75 Persen, Repnas Cilegon Ajak Pemerintah Berdialog

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Kota Cilegon ikut menanggapi soal wacana pemerintah menaikan pajak hiburan minimal 40 persen hingga 75 persen.

Ketua DPC Repnas Kota Cilegon, Ryan Adi Syaputra menuturkan, bahwa saat ini pihaknya masih menunggu penjelasan dari pemerintah soal kejelasan mengenai aturan penetapan pajak hiburan.

Namun di samping itu, pihaknya mengajak pemerintah berdisuksi untuk mencari solusi.

Baca juga: Repnas Kota Cilegon Bidik 70 Persen Suara di Kota Baja Demi Kemenangan Prabowo-Gibran

"Karena tentu sebuah negara yang maju butuh pengusaha yang banyak untuk menciptakan lapangan kerja, jangan sampai regulasi membuat kesusahan pengusaha yang berakibat PHK dan lain sebagainya, itu kan harus kita hindari," katanya saat di The Royal Krakatau, Cilegon, Sabtu, (20/1/2024).

"Untuk itu kita ingin mengajak berdialog dengan pemerintah untuk mencarikan solusi," sambungnya.

Apabila kebijakan yang dibuat itu dirasa memberatkan untuk pengusaha hiburan, kata dia, maka pihaknya meminta berdiskusi dengan pemerintah untuk mencari solusi bersama.

Diakui Ryan, dengan mencuatnya wacana kenaikan pajak hiburan tersebut.

Sejumlah pengusaha hiburan di Kota Cilegon mengeluhkan kenaikan pajak tersebut.

"Kalau keluhan pasti ada, dengan naiknya pajak hiburan, harga juga pasti akan naik, dan akan mengurangi pengunjung," jelasnya.

Makanya, kata Ryan, sejumlah pengusaha hiburan di luar daerah, melalui berbagai asosiasi melakukan komunikasi dengan pemerintah.

Upaya itu dilakukan guna mencari solusi bagi para pengusaha hiburan.

Dengan adanya kenaikan pajak hiburan yang cukup besar tersebut, dinilai bisa merugikan para pengusaha hiburan.

"Kalau keluhan sampai mem-PHK untuk daerah sini (Cilegon,-red) belum, tapi yah desas desus pasti ada," ungkapnya.