Bau Gas Kimia PT Chandra Asri
Terungkap Temuan Bau Gas Kimia PT Chandra Asri yang Meresahkan Warga Cilegon
Fenomena bau gas kimia yang meresahkan warga di Kecamatan Ciwandan dan sekitarnya terjadi
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos KosasihÂ
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Banten mengungkap temuan dalam fenomena bau gas kimia yang bersumber dari PT Chandra Asri Pacific Tbk, Kota Cilegon.
Fenomena bau gas kimia yang meresahkan warga di Kecamatan Ciwandan dan sekitarnya terjadi pada Sabtu 20 Januari 2024, pukul 05.00.
Dalam temuan DLHK Banten, PT Chandra Asri Pacific Tbk sengaja membuang gas sisa produksi ke udara melalui cerobong atau flaring.
Baca juga: Warga Terdampak Bau Gas PT Chandra Asri Diminta Tenang dan Sabar, Wali Kota Cilegon: lagi Ditangani
Hal itu diungkapkan, Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran DLHK Banten, Ruli Rianto, saat dikonfirmasi TribunBanten.com melalui telepon, Minggu (21/1/2024).
Menurut Ruli, insiden itu bermula ketika PT Chandra Asri Pacific Tbk yang melakukan proses produksi kimia mengalami kendala pada saluran pipa yang mengharuskan mesin produksi dimatikan.
"Ketika dimatikan proses produksi, masih ada bahan yang harus dibuang dengan proses pembakaran. Kenapa harus dibuang, kalau itu tida dibuang, dia ketemu oksigen bisa meledak di dalam," kata Ruli.
Sehingga Ruli menyebut PT Chandra Asri Pacific Tbk sengaja membuang gas ke udara melalui cerobong karena emergensi untuk menghindari kebakaran di bawah atau di area pabrik.
"Itulah yang menyebabkan fenomena seperti kemarin. Sebab kalau tidak dibakar di udara, bisa kebakaran di pabrik. Jadi mekanisme pengaman mereka seperti itu," ujarnya.
Ruli menyebut, metode peleburan gas berbahaya dan beracun pada konsentrasi tertentu memang harus dibakar dengan harapan gas kimia tersebut terpecah.
Tetapi apakah dampaknya di udara itu akan mempengaruhi?
Baca juga: Wali Kota Cilegon Minta Masyarakat Terdampak Bau Gas PT Chandra Asri Tak Keluar Rumah
"Pastinya, jangankan sisa pembakaran produksi, sisa pembakaran sampah aja bisa mempengaruhi udara kan karena akan muncul CO2. Itu, kan berbahaya," ucapnya.
Namun, jelas Ruli, tidak ada pilihan lain bagi PT Chandra Asri Pacific Tbk selain membakar gas melalui udara.
Baca juga: Penjelasan PT. Chandra Asri Tentang Penyebab Pembakaran Gas hingga Timbulkan Bau Menyengat
"Tapi dengan kondisi emergensi itu mereka lebih memilih membuang ke udara, dibandingkan dia harus menahan itu, lebih berbahaya. Itu keterangan dari mereka, yah," katanya.
DLHK Banten tetap akan mengambil sampel udara, air, dan tanah di lokasi sekitar untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan.
"Kita akan ketahui smapel itu setelah 14 hari kerja," ucapnya.
DLHK Banten juga meminta PT Chandra Asri Pacific Tbk untuk melakukan rehabilitasi lingkungan yang mungkin terpapar dan tercemar akibat pembakaran tersebut.
"Apabila ada yang terkontaminasi, harus dilakukan rehabilitasi. Selain itu produksi juga harus dihentikan sampai dinyatakan normal oleh intansi terkait," ujar Ruli.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.