Rangkaian Peristiwa yang Dialami Nabi Muhammad SAW dalam Isra Mikraj, Berikut Sejarah Singkatnya

Inilah sejarah singkat Isra Mikraj, peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) lalu ke Sidratul Munt

Editor: Vega Dhini
www.twibbonize.com/isramiraj1445h/1445hisramiraj
Twibbon Isra Miraj 1445/2024. Simak sejarah singkat Isra Mikraj berikut ini. 

TRIBUNBANTEN.COM - Umat muslim akan segera menyambut Isra Mikraj yang diperingati setiap 27 Rajab dalam kalender Hijriah.

Peringatan Isra Mikraj pada tahun 1445 Hijriah bertepatan pada Kamis, 8 Februari 2024.

Isra Mikraj adalah salah satu momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Twibbon Isra Mikraj 8 Februari 2024.
Twibbon Isra Mikraj 8 Februari 2024. (twibbonize.com/agusisramiraj/bagushehe)

Dalam peringatan Isra Mikraj, umat muslim memperingati perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Bacaan Doa dan Amalan-amalan Menyambut Peringatan Isra Mikraj 1445 Hijriah/2024

Perjalanan apakah itu?

Isra’ yang bermakna perjalanan malam adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad saw. berangkat dari Ka’bah di Makkah ke Baitul Maqdis di Yerusalam.

Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 kilometer yang pada sekitar 621 Masehi normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta sekitar sebulan.

Namun, Nabi Muhammad saw. mencapainya hanya dalam semalam.

Sementara itu, mikraj, kenaikan, adalah peristiwa saat Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis (Masjidil Aqsha) di Yerusalem ke Sidratul Muntaha, melewati 7 langit.

Nabi akhirnya tiba di Sidratul-Muntaha, yang merupakan simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai makhluk.

Dalam Surah an-Najm:17, digambarkan, “Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya”.

Berikut rangkaian peristiwa yang dialami Rasulullah dalam Isra Miraj

1. Nabi Muhammad saw menerima perintah shalat dari Allah untuk umat Islam. Awalnya, jumlahnya 50 kali sehari. Namun, setiap kali Rasulullah turun, Nabi Musa mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi diminta meminta keringanan, hingga tersisa 5 rakaat sehari semalam, dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi.

2. Dalam Muhammad: Biografi Singkat (Rogerson, 2013:145) ini adalah hadiah Allah sekaligus pembuktian bahwa Nabi Muhammad saw. mengikuti jalur para nabi terdahulu.

Pada malam sebelum mengalami Isra dan Mikraj, Nabi Muhammad saw. tengah bermalam di rumah Hindun binti Abu Thalib, sepupu beliau yang dikenal dengan nama Ummu Hani. Setelah tidur sejenak, Nabi terjaga dan mengunjungi Ka’bah.

Di sana, beliau mengantuk hingga terlelap. Saat itulah Jibril datang, membangunkan beliau hingga 3 kali. Oleh Jibril, Nabi diantarkan ke buraq, sejenis hewan yang lebih tinggi dari himar (keledai), dan lebih pendek dari baghal. Buraq ini memiliki sayap, dan berwarna putih susu. Dalam kitab Qishshah Mi’rajin Nabi karya Syekh Najmudin Al Ghoidzi, digambarkan dalam perjalanan dari Ka’bah ke Baitul Maqdis, Nabi Muhammad saw. mengalami perhentian beberapa kali, yaitu di Madinah, dekat Sajarah Musa, tempat Nabi Musa berteduh saat diburu Raja Firaun, Bukit Sinai, hingga Betlehem tempat kelahiran Nabi Isa.

3. Melihat Jin Ifrit yang mengikuti nabi dengan membawa obor.

4. Nabi kemudian melintasi sekelompok yang bercocok tanam, lantas langsung memanen hasilnya. Ini adalah gambaran umat yang berjihad fi sabilillah.

5. Nabi kemudian mencium aroma harum Masyitoh, yang memegang teguh keyakinannya kepada Allah, meski ia dan anak-anaknya dihukum dengan dimasukkan ke dalam penggorengan oleh Firaun.

Nabi bertemu pula dengan sekelompok orang yang yang memukul kepada dengan palu hingga pecah, lantas kepala itu utuh kembali dan dipukuli lagi. Ini gambaran orang yang malas atau meninggalkan salat maktubah (shalat wajib).

6. Nabi melintasi sekelompok orang yang hanya mengenakan pakaian untuk menutupi kemaluan dan memakan tumbuhan berduri. Mereka adalah gambaran umat yang enggan berzakat meski sudah waktunya.

7. Nabi juga bertemu orang yang memakan daging busuk, sebagai perumpamaan umat yang berzina. Nabi juga bertemu sekelompok orang yang berenang di sungai darah dan dilempari batu-batu. Mereka adalah gambaran orang yang memakan harta riba.

8. Nabi bersua pula dengan orang-orang yang mengumpulkan kayu bakar, mengikat dan memanggulnya, tetapi beban kayu bertambah. Mereka adalah umat yang banyak mengambil tanggungan.

9. Nabi melintasi orang yang saling mengguntingi lidah dan bibir dengan gunting besi, gambaran ahli fitnah.

10. Nabi bertemu kaum yang mencakar wajah dengan kuku tembaga, gambaran orang yang gemar mengumpat dan menyebarkan aib.

11. berjumpa pula dengan wanita yang memakai perhiasan serbaindah, yang merupakan gambaran dunia yang bsa melalaikan orang dari akhirat. Kelak akan ada perwujudan lain, wanita itu menjadi tua renta, yang menandakan betapa dekatnya dunia menuju hari kiamat.

12. Sesampainya di Baitul Maqdis, Nabi Muhammad saw. mengerjakan salat dua rakaat, menjadi imam para nabi di tempat tersebut. Beliau lantas diberi tiga gelas dengan isi yang berbeda-beda, yatu khamr, susu, dan air putih. Rasulullah memilih susu, yang disebut oleh Jibril sebagai memilih fitrah atau agama Islam. Setelah itu, Nabi Muhammad saw. melakukan miraj, melewati langit dunia menuju sidratul muntaha.

13. Dalam proses mikraj ini, Rasulullah bertemu dengan para nabi pilihan di setiap langit sebagai berikut. Nabi Adam di langit pertama Nabi Isa dan Yahya di langit kedua Nabi Yusuf di langit ketiga Nabi Idris di langit keempat Nabi Harun di langit kelima Nabi Musa di langit keenam, dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh.

14. Pada akhirnya, Nabi Muhammad SAW mencapai Sidratul Muntaha. Beliau mendapatkan perintah untuk mengerjakan salat wajib 5 waktu, yang menjadi titik penting perjalanan beliau dalam malam tersebut.

Isra dan Mikraj adalah bukti kekuasaan Allah mampu melampaui segalanya tanpa terbatas ruang dan waktu. Mikraj dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. sebagai gambaran insan kamil (manusia sempurna) yang mencapai titik penghambaan mutlak kepada Tuhannya.

Sikap Abu Baka Shiddiq dan Abu Jahal Pemimpin Quraisy

Dikutip dari daruttauhid.org, kabar perjalanan isra miraj nabi Muhammad terdengar oleh kaum Quraisy. Mereka tdak percaya dengan isra mi’raj. Mereka pun minta bukti empiris jika beliau benar-benar telah pergi ke Baitul Maqdis dalam satu malam. Mereka minta dua bukti isra miraj yang mereka bisa memeriksa kebenarannya.

Abu Jahal adalah pemuka suku Quraisy, dia merupakan salah satu orang yang paling membenci Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ia mengambil segala kesempatan untuk merusak dakwah Islam Rasulullah di Mekkah. Salah satunya terjadi ketika Rasulullah pulang dari Isra’ Mi’raj.

Suatu pagi hari sekitar waktu syuruq, Rasulullah sudah tiba kembali di Mekkah dan duduk didepan Ka’bah, merenungi kejadian semalam. Beliau khawatir orang-orang, termasuk kaumnya yang sudah beriman, akan mendustakannya setelah mendengar cerita perjalanan yang luar biasa itu. Kemudian lewat Abu Jahal, ia duduk di dekat beliau dan menanyakan kabarnya.

Rasulullah kemudian menceritakan perjalanannya menuju Masjidil Aqsa dan langit ke tujuh. Tentu Abu Jahal tidak percaya. Bagaimana mungkin perjalanan dari Mekkah ke Palestina bisa terjadi dalam satu malam, sedang dengan kuda terbaik saja memerlukan waktu dua bulan untuk bolak balik antara keduanya.

Dengan niat untuk mempermalukan Rasulullah, Abu Jahal mengajak beliau ke Jabal Abu Qubais, sebuah bukit yang dikhususkan sebagai tempat menyiarkan berita penting, seperti berita kepala suku yang meninggal. Ketika Abu Jahal dan Rasulullah naik ke bukit itu, maka penduduk Mekkah berbondong-bondong berkumpul. Orang kafir berkumpul karena Abu Jahal, dan orang beriman berkumpul karena Rasulullah.

Maka Abu Jahal meminta kepada Rasulullah untuk menceritakan perjalanannya. Rasulullah kemudian menceritakan secara detail peristiwa Isra’ Mi’raj, dari bagaimana beliau bersama Malaikat Jibril mengendarai Buraq menuju Masjidil Aqsa hingga bagaimana Allah memperlihatkan bukti-bukti kebesaran-Nya seperti surga dan neraka. Mendengar kisah itu, orang-orang kafir bertambah kufur, menganggap Rasulullah sudah gila dan mengarang-ngarang. Di kalangan sahabat juga ada yang bimbang dan ragu.

Abu Jahal meninggalkan Rasulullah sambil tertawa, membual bahwa agama Muhammad sudah selesai sembari menceritakan kisah Isra’ Mi’raj ke orang-orang yang ditemuinya. Dari Abu Jahal, orang-orang Quraisy tergerak untuk menggoyahkan keimanan Abu Bakar. Namun ketika mereka menceritakan tentang Isra Mi’raj, Abu Bakar mempercayainya tanpa ragu sedikitpun.

Abu Bakar kemudian mendatangi Rasulullah dan menanyakan kisah yang telah didengarnya. Setelah Rasulullah mengiyakan, maka Abu Bakar menjawab, “Engkau benar, aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah”. Jawaban Abu Bakar yang penuh keyakinan inilah yang mengembalikan keimanan sahabat-sahabat pengikut yang awalnya ragu.

Abu Bakar juga mengusulkan Rasulullah untuk menceritakan keadaan Palestina. Rasulullah belum pernah ke Palestina, sedangkan diantara pemuka-pemuka Quraisy ada yang sudah pernah mengunjunginya dan mengenal dengan baik daerah sekitar Masjidil Aqsa. Rasulullah setuju dan menyebutkan dengan detail apa-apa yang ada di Palestina termasuk tiang-tiang Masjidil Aqsa; dan setiap kali Rasulullah menyampaikan satu ciri, orang-orang Quraisy menjawab, “Adapun sifat tersebut, demi Allah, ia benar.”

Sejak saat itu Abu Bakar mendapat gelar ash-Shiddiq (yang membenarkan), dan seluruh penduduk Mekkah mengenal kisah Isra’ Mi’raj. Orang-orang beriman makin kuat keimanannya. Dari kaum Quraisy ada yang percaya namun kembali kafir, dan ada juga yang makin kuat kebenciannya.

Itulah Sejarah dan Latar Belakang Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Pelajaran Berharga dari Allah SWT.

Diolah dari artikel TribunSumsel.com dengan judul Sejarah dan Latar Belakang Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Pelajaran Berharga dari Allah SWT

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved