Inilah Daerah dengan Persentase Penduduk Miskin Terbanyak di Banten, Nomor 1 Bukan Lebak

Berikut ini daerah dengan penduduk miskin terbanyak di Banten. Nomor 1 bukan Kabupaten Lebak. Diketahui terdapat 8 Kota/Kabupaten di Banten

Editor: Glery Lazuardi
Frefeek
Ilustrasi penduduk miskin. Berikut ini daerah dengan penduduk miskin terbanyak di Banten. Nomor 1 bukan Kabupaten Lebak. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini daerah dengan penduduk miskin terbanyak di Banten.

Nomor 1 bukan Kabupaten Lebak.

Diketahui terdapat 8 Kota/Kabupaten di Banten

Baca juga: Info UMR Cilegon, Serang, Lebak, Pandeglang, dan Seluruh Banten pada 2024

Yaitu

Kota Serang

Kota Cilegon

Kota Tangerang

Kota Tangerang Selatan

Kabupaten Serang

Kabupaten Lebak

Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Tangerang

Dari delapan Kota dan Kabupaten itu, mana wilayah paling miskin di Banten?

Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mengumumkan data Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.

Informasi itu dilansir dari laman banten.bps.go.id.

Kabupaten Pandeglang menempati urutan pertama Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Banten.

Per 2023, angka Persentase Penduduk Miskin di Pandeglang mencapai 9,27 persen.

Ini menurun dibandingkan dua tahun terakhir.

Pada 2021, angka Persentase Penduduk Miskin di Pandeglang 10,72 persen.

Sementara pada 2022, angka Persentase Penduduk Miskin di Pandeglang 9,32 persen.

Baca juga: LINK Nonton Film Dirty Vote: Lengkap dengan Sinopsis serta Daftar Pemerannya

Berikut daftar Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

Kabupaten Pandeglang 2023

9,27 persen

Kabupaten Lebak 2023

8,68 persen

Kabupaten Tangerang 2023

6,93 persen

Kota Serang 2023

6,20 persen

Kota Tangerang 2023

5,89 persen

Kabupaten Serang 2023

4,85 persen

Kota Cilegon 2023

3,98 persen

Kota Tangerang Selatan 2023

2,57 persen

Pengangguran Masih Jadi PR Besar

Provinsi Banten sebentar lagi akan berusia 23 tahun.

Dalam beberapa hari ke depan, tepatnya pada 4 Oktober 2023, Banten akan genap berusia 23 tahun, setelah terpisah dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000.

Pada momen HUT Provinsi Banten ke-23 ini, daerah dengan sebutan tanah jawara ini masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan.

Mulai dari pengentasan kemiskinan, pengangguran terbuka hingga penanganan stunting.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 223, sebanyak 826,13 ribu orang dari 12 juta jiwa penduduk di Provinsi Banten hidup di bawah garis kemiskinan.

Baca juga: Pertama di Serang, Jalan Unyur-Kalingandu Bakal Dibangun Flyover

BPS juga mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Banten mencapai 486,35 ribu orang. Sedangkan untuk anak penderita stunting mencapai 20 persen.

Pj Gubernur Banten Al Muktabar tak menampik masih ada sejumlah permasalahan yang menjadi sorotan, di usia Provinsi Banten ke 23 tahun.

Kata Al Muktabar, permasalahan kemiskinan, pengangguran, dan stunting menjadi persoalan penting yang harus segera ditangani.

"Bahwa ada kurangnya, iya. Nah itu yang harus kita giatkan terus seperti pengangguran, kemiskinan, stunting," katanya, Jumat (29/9/2023).

Al Muktabar mengaku, sudah berupaya mengatasi kemiskinan dan pengangguran dengan cara menarik para investor untuk berinvestasi di Provinsi Banten, terutama investasi padat karya.

Ia menilai, jika banyak yang berinvestasi di Provinsi Banten, peluang lapangan pekerjaan semakin besar dan berdampak pada pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

"Kita sedang mendorong bagaimana vokasi yang sesuai, relevan dengan perkembangan sistem investasi kita yang berpotensi penyerapan tenaga kerja," ujarnya.

Sedangkan untuk penanganan stunting, Al Muktabar menjelaskan, sudah menggandeng sejumlah pihak untuk bersama-sama mensosialisasikan hal tersebut.

Baca juga: Masuki Masa Tenang, Satpol PP Turunkan Tim Patroli Jaga Keamanan dan Sisir APK di Tangerang

"Angka stunting kita turun 2,5 persen, sehingga saat ini menjadi 20 persen, nah ini yang akan kita genjot terus penurunan stunting," jelasnya.

Saat disinggung, soal ketimpangan pemerataan pembangunan antara Selatan dan Utara Provinsi Banten, Al Muktabar menampik hal tersebut.

Kata dia, Pemerintah Provinsi Banten sudah semaksimal mungkin membantu semua Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten.

"Kawasan Selatan kita juga sebagian, sudah ter support oleh terbukanya akses tol Serang-Panimbang memungkinkan itu terbuka dengan berbagai aktivitas," pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved