Tak Hanya Beasiswa, Kuliah di Unhan Gratis Makan 3 Kali Sehari & Jadi Anggota TNI Pangkat Letnan Dua
Unhan juga menggratiskan biaya pendidikan, penginapan, serta sembilan macam pakaian.
TRIBUNBANTEN.COM - Universitas Pertahanan (Unhan) tak hanya memberikan beasiswa penuh tak terbatas kepada mahasiswa seluruh jurusan, termasuk kedokteran.
Mahasiswa Unhan bisa mendapat fasilitas penunjang tambahan, seperti asrama hingga uang saku.
Rektor Unhan, Letjen Jonni Mahrosa, mengatakan di Indonesia hanya pihaknya yang memberikan beasiswa untuk kedokteran full," katanya kepada Warta Kota di Unhan, Kamis (1/2/2024).
Baca juga: 4 Rekomendasi Universitas Swasta Favorit di Banten: Semuanya Kampus Elite!
Unhan juga menggratiskan biaya pendidikan, penginapan, serta sembilan macam pakaian.
"Ada PDU, PDL, PDH, sampai piama dan pakaian dalam semuanya diberikan," ucapnya.
Bahkan, mahasiswa mendapatkan makan gratis tiga kali sehari berikut asupan susu dan snack saat jam makan siang.
Ada pula jaminan perlengkapan kuliah seperti laptop, alat tulis, hingga uang pulsa yang diberikan Unhan kepada mahasiswanya.
"Diberikan uang saku juga, standarnya per orang itu S1 Rp 750.000. Nanti otomatis jadi anggota TNI berpangkat letnan dua," kata Jonni.
Tak sampai di situ.
Jonni menyebut Unhan akan mempersiapkan mereka menjadi generasi emasi tahun 2040-2045.
Unhan akan berupaya melahirkan ahli-ahli di bidang teknologi yang maju, seperti ahli personik, ahli drone, serta ahli nuklir.
"Jadi setelah lulus S1, mungkin satu sampai dua tahun, setelah itu kami persiapkan untuk masuk di kampus-kampus ternama di luar negeri melalui skema LPDP," ujarnya.
Mahasiswa dipersiapkan betul bahasa Inggrisnya.
"Setelah itu S3. Jadi betul-betul kami mengharapkan nanti 2030 ke atas itu, kami sudah akan terima di TNI itu lebih kurang 200-300 PhD (Doctor of Philosophy) dengan latar belakang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika," ucap Jonni.
Baca juga: Viral Dialog Menhan Prabowo & Mahasiswi Unhan Anak Pedagang Bakso: Bapakmu Hebat, Kamu Harus Sungkem
Menurut dia, putra-putri bangsa tersebut nantinya akan diterjunkan untuk mengisi kebutuhan perang non-konvensional.
Sebab, Jonni memandang bahwa definisi perang bukan hanya terjun ke lapangan dan menggunakan senjata, tetapi juga bisa melalui kemampuan intelektual.
"Mereka kami siapkan untuk kemampuan CBRNE (Chemical, Biological, Radiological Nuclear, Radiative), jadi banyak-banyak perang yang biosekuriti, senjata kimia, nuklir dan nanti kami siapkan betul-betul," ujarnya.
Seleksi Ketat
Dalam masa kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia mulai unjuk gigi bersaing dengan kampus-kampus ternama lain di Indonesia.
Meski baru didirikan pada 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tetapi kampus tersebut sudah melahirkan lulusan-lulusan terbaik.
Calon mahasiswa harus melalui seleksi ketat untuk masuk ke Unhan.
Baca juga: Program Beasiswa Universitas Pertahanan RI Kembali Dibuka untuk S2 dan S3, Simak Cara Daftarnya!
Seleksi itu mengikuti standar Akademi Militer (Akmil), selain harus memiliki kemampuan intelektual yang mumpuni.
Kemampuan itu di antaranya memiliki Intelligence Quotient (IQ) minimal 120 dan rata-rata nilai matematika 90, serta akumulasi rapor 85.
Hal itu diterapkan lantaran seluruh mahasiswa yang diterima di Unhan akan mendapatkan beasiswa penuh selama berkuliah, berikut fasilitas penunjang lainnya.
Peserta yang mendaftarkan diri ke Unhan pun jumlahanya tidak sedikit, yakni sekitar 40.000 orang per periode pendaftarannya.
Namun, menurut Jonni, Unhan hanya menerima 300 orang per tahun lewat proses penyaringan yang ketat.
"Kami terimanya 300 orang, tidak sampai 1 persen yang kami panggil untuk ikut tes lagi lanjutan, tes Bahasa Inggris. Kami Bahasa Inggris dari British Council, kemudian tes potensial skolastik namanya spirit TPA, kemudian tes psikologi," ujarnya.
Jika calon mahasiswa lulus tes akan dipanggil untuk pemeriksaan kesehatan jasmani sesuai dengan standar masuk di TNI, sesuai Akmil, Akademi Angkatan Laut (AAL), dan Akademi Angkata Udara (AAU).
Sebelum disaring menjadi 300 orang, Unhan akan menyeleksi 1.500 dari 40.000 pendaftar untuk menjalani tes bahasa Inggris dan psikotes.
Tes tersebut dilaksanakan di kampus utama Unhan di Sentul, Bogor, dan seluruh biaya ditanggung panitia.
Bahkan apabila nanti peserta mengalami kegagalan saat tes tersebut, pihak Unhan akan memberikan ongkos pulang ke rumahnya masing-masing.
Sumber: Wartakota
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.