Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 9, Apakah Kearifan Lokal Semacam Smong Masih Penting Diajarkan?
Menurut kalian, pada masa kini, apakah kearifan lokal semacam smong masih penting diajarkan? Sebutkan alasan kalian.
Penulis: Vega Dhini | Editor: Vega Dhini
TRIBUNBANTEN.COM - Dalam kunci jawaban berikut, siswa diajak untuk mendiskusikan pengertian nafi dan nanga itu berdasarkan teks “Smong, Kearifan Lokal untuk Mitigasi Bencana” dalam BAB V Menuju Laut tentang laut Indonesia.
Materi tersebut terdapat dalam Buku Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Kurikulum Merdeka.
Simak materi kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 130 dalam artikel ini.

Pada materi kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 130 siswa diminta mendiskusikan alasan perlunya kearifan lokal semacam smong masih penting diajarkan pada masa kini.
Simak pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 130 selengkapnya berikut ini.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum Merdeka Halaman 130, Apakah Nafi dan Nanga Itu?
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 130
A. Memaknai Teks Laporan
Kegiatan 1: Membaca dan Memahami Teks “Smong”
Membaca
Smong, Kearifan Lokal untuk Mitigasi Bencana
Enggel mon sao surito
Inang maso semonan
Manoknop sao fano
Uwi lah da sesewan
Unen ne alek linon
Fesang bakat ne mali
Manoknop sao hampong
Tibo-tibo mawi
Anga linon ne mali
Uwek suruik sahuli
Maheya mihawali
Fano me singa tenggi
Ede smong kahanne
Turiang da nenekta
Miredem teher ere
Pesan dan navi da
Dengarlah sebuah cerita
Pada zaman dahulu
Tenggelam satu desa
Begitulah mereka ceritakan
Diawali oleh gempa
Disusul ombak yang besar sekali
Tenggelam seluruh negeri
Tiba-tiba saja
Jika gempanya kuat
Disusul air yang surut
Segeralah cari
Tempat kalian yang lebih tinggi
Itulah smong namanya
Sejarah nenek moyang kita
Ingatlah ini betul-betul
Pesan dan nasihatnya
Baca juga: KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 130, Mengapa Masyarakat Dunia Tertarik pada Smong
Itulah lirik lagu yang bercerita tentang smong karya Muhammad Riswan dengan nama tenarnya Moris, salah satu tokoh adat dan pemerhati budaya Simeulue.
Kemunculan smong berawal dari pengalaman pahit pada tahun 1907 silam, kala ombak besar menghantam pesisir-pesisir Pulau Simeulue terutama di Kecamatan Teupah Barat.
Tsunami dengan magnitude 7,6 tersebut menjadi mimpi buruk sekaligus pelajaran berharga bagi masyarakat Simeulue. Ribuan nyawa melayang, rumah dan surau hancur, serta harta benda pun lenyap. Jejak bencana hebat itu masih terlihat pada sebuah kuburan yang terletak di pelataran masjid Desa Salur, Kecamatan Teupah Barat.
Sejak itu, kata smong begitu akrab di kalangan masyarakat Simeulue. Smong diartikan sebagai hempasan gelombang air laut yang berasal dari bahasa Devayan, bahasa asli Simeulue.
Secara historis, smong merupakan kearifan lokal dari rangkaian pengalaman masyarakat Simeulue pada masa lalu terhadap bencana gempa bumi dan tsunami.
Kisah smong diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi melalui nafi-nafi. Nafi-nafi adalah budaya lokal masyarakat
Simeulue berupa adat tutur atau cerita yang berisikan nasihat dan petuah kehidupan, termasuk smong. Para tetua dan tokoh adat menyampaikan nafi -nafi kepada kaum muda untuk menjadi pelajaran.
Cerita smong disampaikan kepada generasi muda termasuk anak-anak dalam berbagai kesempatan, seperti saat memanen cengkih. Nasihat-nasihat tentang kehidupan dan kisah smong juga disampaikan setelah anak-anak mengaji.
Selain itu, smong juga menjadi pengantar tidur anak-anak di malam hari. Para orang tua bercerita tentang smong hingga anak-anak tidur lelap. Semua orang tua melakukan hal yang sama, hingga akhirnya smong menjadi kearifan lokal masyarakat Simeulue yang diwariskan melalui berbagai cara. Para tetua meyakini suatu saat smong akan datang lagi, walaupun mereka sangat berharap agar kejadian itu tidak pernah terulang lagi.
Bencana tsunami yang dahsyat menimpa Aceh pada tahun 2004. Kearifan lokal dan adat tutur yang telah diwariskan ternyata sangat bermanfaat. Gempa hebat dan luapan air laut menyapu ribuan rumah penduduk, namun kebanyakan masyarakat selamat.
Smong membuat seluruh dunia berdecak kagum. Semua orang mulai bertanya-tanya tentang smong. Smong mulai didiskusikan, diseminarkan, dan dipelajari. Masyarakat dunia khususnya Indonesia mulai mempelajari smong sebagai salah satu cara untuk mitigasi bencana tsunami.
Kini media penyampaian smong pun bertambah. Bila dulu smong disampaikan melalui nafi-nafi, sekarang smong juga diceritakan melalui seni bertutur seperti nanga-nanga dan kesenian nandong masyarakat Simeulue. Tidak hanya itu, smong pun disenandungkan melalui lagu dan puisi, seperti karya Pak Moris. Saat penutur nafi-nafi sudah sedikit, media seni menjadi salah satu solusi agar kisah smong tetap tersampaikan. Pak Moris berharap kisah smong dapat tersampaikan dengan mudah kepada para generasi muda melalui lagu dan puisi.
Motivasi Pak Moris menghadirkan smong dalam lagu dan puisi sangat sederhana, beliau ingin melestarikan cerita-cerita para leluhurnya. Agar kelak generasi selanjutnya paham bagaimana tindakan mitigasi dari bencana yang pernah dialaminya dan leluhurnya.
Setelah membaca teks di atas jawablah pertanyaan berikut ini secara mandiri. Tuliskan jawaban kalian di buku tulis.
5. Menurut kalian, pada masa kini, apakah kearifan lokal semacam smong masih penting diajarkan? Sebutkan alasan kalian.
Kunci jawaban:
5. Menurutku, kearifan lokal semacam smong masih penting diajarkan pada masa kini. Hal itu karena kisah smong tidak hanya warisan tradisi leluhur namun juga berisi nasihat mengenai cara untuk mitigasi bencana tsunami yang berguna bagi masyarakat.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 130 Smong, Kearifan Lokal untuk Mitigasi Bencana
Kunci jawaban ini ditujukan bagi orangtua untuk membimbing proses belajar siswa.
Diharapkan orangtua bisa membimbing kegiatan belajar siswa di rumah dengan semangat.
Rangkuman kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 130 hanya sebagai panduan, jawaban dari setiap soal tidak terpaku dari kunci jawaban ini.
Jawaban bisa berbeda dan tidak terpaku pada kunci jawaban yang disajikan dalam artikel ini.
Diharapkan siswa bisa mencari jawaban sendiri dari setiap soal yang disajikan.
Sumber: Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Kurikulum Merdeka, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kompleks Kemdikbudristek Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(TribunBanten.com/Vega)
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Edisi Revisi, Emma Anak yang . . Tetapi Malas |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Edisi Revisi: Buku Itu Bagus, Tetapi . . . |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Edisi Revisi: Varo adalah Anak yang . . dan Rajin |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Edisi Revisi Saat Menang Lomba, Tisa Merasa Bangga dan . . |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Kurikulum Merdeka, Ia Tidak Ingin Menggunakan Uang yang Bukan Miliknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.