Contoh Kultum Singkat

Contoh Kultum Singkat 5 Menit Hari Kedua Puasa Ramadhan Tema Kisah Rasulullah saat Berpuasa

Contoh kultum singkat 5-7 menit di hari kedua puasa Ramadhan 2024 dengan tema, kisah Rasulullah saat berpuasa.

Editor: Abdul Rosid
Freepik
Contoh kultum singkat 5-7 menit di hari kedua puasa Ramadhan 2024 dengan tema, kisah Rasulullah saat berpuasa. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini disajikan contoh kultum singkat 5-7 menit di hari kedua puasa Ramadhan 2024 dengan tema, kisah Rasulullah saat berpuasa.

Contoh kultum singkat tema kisah Rasulullah saat berpuasa Ramadhan coco dibawakan di lingkungan sekolah atau masyarakat.

Umat muslim di seluruh dunia tak lama lagi akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Baca juga: Contoh Kultum Ramadhan Singkat Tema Keutamaan Sholat Terawih di Malam Pertama

Bulan ini merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan di mana umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh

Salah satu bentuk ibadah yang biasanya dilakukan selama bulan Ramadhan adalah Kultum Ramadhan atau kuliah ta’lim.

Kultum Ramadhan merupakan salah satu kegiatan yang umum dilakukan pada malam-malam Ramadhan di masjid atau mushalla sebagai sarana untuk mengaji dan belajar agama Islam.

Kultum Ramadhan seringkali diisi oleh ustadz atau dai yang membagikan ceramah atau nasehat tentang ajaran Islam dan berbagai nilai-nilai kebaikan yang dapat diambil dari ibadah puasa.

Dalam kultum Ramadhan, seringkali diangkat tema-tema yang berkaitan dengan keimanan, akhlak, dan berbagai hikmah dari ibadah puasa.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman umat muslim tentang ajaran Islam serta memberikan inspirasi dan motivasi dalam menjalankan ibadah puasa dan aktivitas keagamaan lainnya selama bulan Ramadhan.

Berikut ini disajikan kultum singkat 5-7 menit di hari kedua puasa Ramadhan 2024 dengan tema, kisah Rasulullah saat berpuasa.

Dikisahkan pada suatu hari Rasulullah SAW berkunjung ke rumah seorang wanita bernama Ummu 'Umarah. Begitu Rasulullah datang Ummu 'Umarah segera mempersilahkan beliau masuk. Tak lama kemudian, ia segera menghidangkan makanan untuk beliau.

Rasulullah sangat dikenal menghormati pemilik rumah. Ketika diberikan hidangan, beliau pun menyantapnya. Namun ketika beliau melihat pemilik rumah tidak ikut makan, beliau berkata "Makanlah, wahai Ummu 'Umarah!" Kemudian Ummu menjawab "Saya sedang berpuasa”. sangat senang mendengar salah satu kaumnya berpuasa. Kemudian beliau bersabda,

"Sesungguhnya orang yang berpuasa itu selalu didoakan oleh Malaikat. Terutama jika ada orang yang makan di tempatnya. Orang berpuasa itu akan didoakan hingga orang makan itu selesai menyantap makanannya”.

Dari apa yang telah dikatakan Rasulullah, Ummu 'Umarah sangat bersyukur. Ia secara langsung mendapatkan pelajaran tentang berpuasa dari Rasulullah SAW.

Dalam kesempatan lain, Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang memberi buka orang yang berpuasa, ia mendapat pahala seperti seperti pahala orang yang berpuasa itu.Tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu”.

Tak hanya itu, perintah berpuasa juga difirmankan dalam Alquran oleh Allah SWT, Surat Al Baqarah.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa." (Q. S. Al Baqarah (2):183)

Ibadah puasa memang memiliki kedudukan tersendiri di sisi Allah SWT. Di mana Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda sesuai kualitas puasa yang dilakukan oleh seorang hambaNya. Semakin tinggi kualitas puasanya, maka semakin banyak pula pahala yang didapatkannya. Artinya puasa yang dilakukannya, bukanlah satu aktivitas untuk menahan tidak makan dan minum belaka

Puasa merupakan peribadatan yang utama yang dicintai oleh Allah SWT dan Rasulullah. Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. menyatakan sabda Rasulullah.

"Setiap anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah SWT berfirman: Kecuali puasa, mama Aku akan membalas orang yang mengerjakannya karena dia telah meninggalkan keinginan bahwa nafsunya dan makannya karena Aku”. (Shahih, HR. Muslim).

Perlu dijadikan catatan penting bahwa berpuasa tidak hanya menahan lapar dan haus serta hal lain yang dapat membatalkannya. Orang yang berpuasa juga harus menjaga lisan dan anggota tubuhnya dari hal yang diharamkan oleh Allah SWT.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved