Puluhan Tahun Menanti, Warga Desa Bojong Pandan Kini Senyum Ceria Usai Dibukanya Akses Menuju Kota

Warga Kampung Cisalak dan Kampung Temanggungan, Desa Bojong Pandan, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang kini tengah merasakan kesenangan.

|
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
TRIBUNBANTEN.COM/Tajudin
Kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-119 Kodim 0602/Serang telah membuka akses jalan warga sepanjang 507 meter dengan lebar seluas 4 meter. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Warga Kampung Cisalak dan Kampung Temanggungan, Desa Bojong Pandan, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang kini tengah merasakan kesenangan.

Senyuman ceria terpancarkan diraut wajah mereka, usai memiliki akses jalan menuju kota.

Setelah menanti puluhan tahun, kini warga bisa dengan mudah dan cepat menuju pusat perkotaan di Kabupaten Serang.

Melalui Kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-119 Kodim 0602/Serang yang telah membuka akses jalan warga sepanjang 507 meter dengan lebar seluas 4 meter.

Baca juga: Di Lokasi TMMD Kodim 0603 Lebak, Kadispenad Puji Petani yang Kembangkan Lahan Pisang Cavendish

Hal itu membuat kemudahan bagi warga untuk melakukan aktivitas pertanian, pendidikan, kesehatan, sosial dan juga perekonomian.

Seorang warga Kampung Cisalak, Rukiah mengaku senang setelah adanya akses jalan yang menghubungkan Kampungnya dengan Kampung Temanggungan.

Pasalnya sudah berpuluhan tahun mereka harus memutar jalan, melalui wilayah Kabupaten Lebak setiap kali melakukan aktivitas.

"Kalau mau berobat ke Puskesmas lumayan jauh, harus muter dulu ke desa sebelah masuk ke Kabupaten Lebak dulu," ujarnya kepada TribunBanten.com saat ditemui di Kampung Cisalak, Rabu (20/3/2024).

Sebelum memiliki akses jalan, anak-anak sekolah di Kampung Cisalak sehari-harinya harus melintasi rel kereta, sebagai jalan alternatif.
Sebelum memiliki akses jalan, anak-anak sekolah di Kampung Cisalak sehari-harinya harus melintasi rel kereta, sebagai jalan alternatif. (TRIBUNBANTEN.COM/Tajudin)

Kampung yang terlentak di perbatasan antara Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak ini, sebelumnya terhalang oleh hutan belukar.

Meski masih dalam satu Desa, warga Kampung Cisalak harus memutar jalan 2-3 kilo meter untuk bisa sampai ke Kampung Temanggungan.

Sebagai jalan alternatif, masyarakat setempat harus rela melintasi rel kereta yang penuh resiko agar bisa sampai dengan cepat.

"Karena tidak ada jalan lagi, mau tidak mau harus muter jalannya. Kalau mau deket yah jalan rel kereta, ngikutin jalan kereta sampai ke Kampung Temanggungan," ungkapnya.

Sementara itu, warga lainnya Lilis menyampaikan bahwa di sana sebelumnya sempat ada jalan setapak dari kampung Cisalak menuju Kampung Temanggungan.

Namun sejak bertahun-tahun, hutan belukar semakin tumbuh dan menutup akses jalan.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved