Bangun Infrastruktur hingga Atasi Dampak Perubahan Iklim, AS Beri Hibah 649 juta Dolar untuk RI

Amerika Serikat memberikan dana hibah sebesar 649 juta dolar Amerika Serikat atau Rp 10,5 T untuk Indonesia.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
Foto ilustrasi hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat. Amerika Serikat memberikan dana hibah sebesar 649 juta dolar Amerika Serikat atau Rp 10,5 T untuk Indonesia. Dana hibah itu diberikan CEO Millenium Challange Corporation (MCC) Alice Albright dalam kunjungan ke tanah air. 

TRIBUNBANTEN.COM - Amerika Serikat memberikan dana hibah sebesar 649 juta dolar Amerika Serikat atau Rp 10,5 T untuk Indonesia.

Dana hibah itu diberikan CEO Millenium Challange Corporation (MCC) Alice Albright dalam kunjungan ke tanah air.

Upaya pemberian dana hibah bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas infrastruktur Indonesia, serta meningkatkan akses pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah.

Informasi itu disampaikan CEO MCC Alice Albright.

"Kemitraan MCC dengan Indonesia sudah berlangsung hampir dua dekade, dan program kesepakatan terbaru ini meningkatkan total investasi kami di negara ini menjadi lebih dari 1 miliar dolar," kata dia dalam siaran pers yang dirilis Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Indonesia, pada Kamis (1/8/2024).

Melalui kolaborasi terbaru ini, masyarakat Indonesia dapat memperkuat dan memperluas bisnis mereka serta mengakses pasar-pasar baru dengan aman.

Selama kunjungannya, Albright bersama Duta Besar AS Terpilih untuk Indonesia Kamala Lakhdhir, merayakan penandatanganan perjanjian hibah dengan Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

Hibah ini bertujuan memajukan opsi pembiayaan gabungan untuk sektor publik dan swasta guna menyediakan dan mempertahankan lebih banyak proyek infrastruktur publik.

Baca juga: Dirampok saat Liburan di Amerika, Ayu Ting Ting Kehilangan Barang Berharga, Langsung Lapor Polisi

Ia juga bertemu dengan Wakil Menteri Keuangan Indonesia Thomas Djiwandono dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, guna memperdalam komitmen bersama untuk meningkatkan lingkungan keuangan dan pemberian pinjaman di Indonesia.

"Hibah ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, yang mencakup penghentian perubahan iklim dan perlindungan lingkungan," kata Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia II.

BFDM sendiri merupakan inovasi untuk menggabungkan berbagai sumber pendanaan, seperti pinjaman komersial, hibah, dan investasi, untuk mendukung proyek-proyek pembangunan yang berkelanjutan.

Selain itu, skema BFDM juga membantu sebuah proyek dalam mencapai financial close lebih cepat dan efisien sehingga proyek-proyek pembangunan dapat segera dilaksanakan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Beberapa kriteria spesifik dalam skema pembiayaan melalui blended finance ini meliputi perhitungan Economic Rate of Return (ERR) dari masing-masing proyek serta adanya partisipasi IIF dalam bentuk co-investment.

Selain itu dalam mekanisme pembiayaan blended finance, aspek penyetaraan gender dan inklusi sosial merupakan salah satu parameter yang dititikberatkan.

Presiden Direktur IIF, Reynaldi Hermansjah menyampaikan, kolaborasi antara IIF dan MCA-Indonesia II ini merupakan langkah penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved